Daerah  

Auzir Fahlevi: Alihkan Dana Touring Moge 305 Juta Untuk Anak Yatim Korban Konflik dan Fakir Miskin

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Plt Gubernur Aceh dan BRA diminta membatalkan acara Touring Motor Gede (Moge) bekerjasama dengan IMBI dalam rangka peringatan 15 Tahun Aceh Damai, pegelaran kegiatan touring Moge itu dinilai tidak pantas dan dianggap melukai perasaan korban konflik di Aceh.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua GeMPAR Aceh Auzir Fahlevi SH ke redaksi lintasnasional.com pada Rabu 12 Agustus 2020, Auzir mengatakan, Pemerintah Aceh saat ini seperti sudah kehilangan akal sehat dan etika kemanusiaan serta terkesan memanfaatkan moment peringatan 15 Tahun Damai Aceh hanya untuk berleha-leha.

“Ini tidak sepantasnya dipertontonkan kehadapan rakyat Aceh kalau memang ada oknum pejabat yang hobbynya bawa Motor Gede ya silahkan buat acara sendiri dengan kelompoknya sendiri tanpa harus menggunakan uang APBA apalagi dana yang diplot selama 3 hari itu menghabiskan dana sebesar 305 Juta, artinya menghabiskan dana 100 Juta per hari, ini namanya jelas-jelas menari-nari diatas penderitaan rakyat Aceh,” ujar Auzir.

Kalau teman-teman IMBI mau berkontribusi untuk memperingati 15 Tahun Damai Aceh tentunya tidak dipersoalkan tetapi jika sudah menggunakan dana APBA dengan alokasi anggaran yang sifatnya krusial tentu akan menjadi persoalan.

Dalam situasi ekonomi yang begitu sulit dan ditengah situasi Pandemi Covid 19 ini, rasanya tidak etis dilaksanakan acara touring dan itu bertentangan dengan semangat perdamaian Aceh.

“Apa relevansinya touring Moge dengan Damai Aceh?,” tanya Pria yang berprofesi sebagai Advokat itu.

Alangkah baiknya jika anggaran 305 Juta touring Moge itu dialihkan untuk menyantuni anak yatim korban konflik dan fakir miskin di Aceh.

“Pak Plt Gubernur harus menyadari bahwa kegiatan itu sangat tidak relevan dan justeru menciptakan bumerang terhadap Pemerintah Aceh yang kendalinya berada ditangan Plt Gubernur, batalkan dan alihkan dana itu untuk anak yatim korban konflik dan fakir miskin di Aceh sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas hikmah perdamaian Aceh, itu jauh lebih mulia daripada menghambur-hamburkan uang APBA pada hal-hal yang luxury dan hedonis,” tutup Auzir Fahlevi. (Red)