LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Terkait persoalan limbah PT. PHE yang sebelumnya mencuat ke publik yang diduga mengalir ke Aliran Sungai yang dekat dengan pemukiman warga di nilai adanya kecerobohan pihak PHE dalam mengelola limbah.
Menurut laporan dari masyarakat sekitar, bau yang ditimbulkan sangat menyengat sehingga dikhawatirkan akan menganggu dan berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitar, apa lagi saat ini sedang dalam masa Pandemi Covid19, juga masyarakat sedang dilanda musibah banjir.
Di lokasi juga terlihat sejumlah ular dan ikan mengapung itu pertanda Minyak yang mengalir itu sangat berbahaya dan mrngancam ekosistem Alam dan Lingkungan masyarakat sekitar.
Menanggapi masalah tersebut, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Utara sudah menerima beberapa keluhan masyarakat terhadap persoalan lingkungan ini.
Kepada Media, Ketua YARA Aceh Utara, Iskandar PB Mengatakan Persoalan limbah PHE bukan hanya terjadi di satu desa saja, karena bantaran sungai Alue Masyiek itu melintasi beberapa desa lain, dan ini menjadi persoalan bersama masyarakat sekitar.
“Seharusnya PT. PHE harus adil dalam hal ini, kepada seluruh masyarakat sekitar harus memberikan kompensasi dan lebih Khusus dalam memberikan perhatiannya, kepada seluruh masyarakat,” kata Iskandar
Kami menilai limbah Minyak mengalir dari PT. PHE ini tidak cukup di bayar dengan 10 juta saja, karena ini dialami oleh banyak masyarakat seharusnya PT. PHE juga melihat persoalan secara keseluruhan dampak yang ditimbulkan seperti, kesehatan dan lingkungan.
“Kita meminta kepada Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen PHE di Aceh Utara bila perlu mencabut pihak manajement PT. PHE karena ini merupakan kesalahan dan kecerobohan fatal yang dilakukan,” tutup Iskandar (Red)