Bitcoin Kembali Meroket, Harga Tembus Rp214,5 Juta

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Harga bitcoin kian menanjak di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Per Kamis 5 Novber 2020 harganya melonjak 7 persen atau menembus US$15 ribu, setara Rp214,5 juta (kurs Rp14.300).

Harga ini merupakan level tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir seiring tingginya minat masyarakat terhadap mata uang kripto.

Nilai satu bitcoin telah meroket melebihi dari dua kali lipat pada 2020. Terutama pada beberapa pekan terakhir, keuntungan naik dramatis. Sejak awal Oktober, nilai bitcoin melonjak 40 persen.

Jika terus melonjak, bukan tidak mungkin bitcoin memecahkan rekor tertingginya sepanjang sejarah yaitu di atas US$20 ribu per bitcoin. Rekor harga tertinggi sendiri belum terpecahkan sejak Desember 2017.

Selain didorong oleh pelemahan dolar AS, bitcoin juga diuntungkan dengan kian banyaknya perusahaan seperti PayPal dan Square yang merangkul cryptocurrency sebagai opsi pembayaran dan investasi.

“Tidak ada yang dapat menghentikan bitcoin untuk mencapai level tertinggi tahun 2017. Semua orang takut ketinggalan, dan itu yang mendorong harga,” kata Kepala Analis Teknis di firma riset Token Metrics Bill Noble seperti dikutip dari CNN, Jumat 6 November 2020.

Noble menambahkan, ketidakpastian yang berkepanjangan dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS juga akan memicu lonjakan bitcoin akhir-akhir ini. Investor, menurutnya, mungkin melarikan diri dari dolar dan membeli bitcoin.

Indeks dolar AS dibandingkan dengan beberapa mata uang utama dunia seperti euro dan yen sejauh ini turun sekitar 1,5 persen sepanjang pekan ini.

Bitcoin, bersama dengan emas, mungkin tetap menjadi taruhan momentum bagi investor yang ingin memanfaatkan kelemahan dolar yang berkelanjutan. Harga emas, yang mencapai rekor tertinggi di atas $2.000 per ons awal tahun ini, naik sekitar 30 persen sepanjang 2020.

“Reli bitcoin dan emas telah terjadi sepanjang tahun seiring dengan melemahnya dolar. Ini adalah tren jangka panjang,” kata Direktur Strategi Investasi BNY Mellon Wealth Management, Jeff Mortimer.

CEO perusahaan peminjaman cryptocurrency Celsius Network Alex Mashinsky bahkan lebih optimistis. “Tidak hanya US$15 ribu yang akan terjadi, tetapi saya tetap berpegang pada prediksi saya sejak awal tahun bahwa (bitcoin) akan mencapai puncak tertinggi baru sebelum 2021,” kata Mashinsky dalam sebuah email.

Kenaikan bitcoin tahun ini semakin luar biasa mengingat harganya sempat hancur-hancuran di bawah US$5.000 pada pertengahan Maret atau saat puncak kekhawatiran pandemi covid-19 terjadi.

Michael Sonnenshein, Direktur Pelaksana Grayscale Investments berpendapat bahwa orang-orang melihat bitcoin sebagai instrumen penyimpan nilai yang terlindungi dari inflasi. Imbasnya, pandemi membuat bitcoin kian populer sebagai pilihan investasi.

Menurut survei terhadap 1.000 konsumen AS selama musim panas oleh firma riset pasar atas nama Grayscale, hampir 40 persen partisipan mengatakan bahwa krisis covid-19 membuat bitcoin lebih menarik sebagai investasi. (cnn)