LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Adanya aroma korupsi dana insentif diperuntukkan bagi tenaga medis Covid-19 di Puskesmas Kuta Blang Kabupaten Bireuen.
Menurut pengakuan salah satu tenaga medis di Puskesmas Kutablang dari hasil Perbup insentif Covid19 sudah di tranfer, namun Mursal SKM selaku kepala puskesmas beserta tim surveilans mengatakan bahwa itu merupakan uang surveilans.
“Kepala Puskesmas mengatakan bukan uang covid untuk medis ataupun paramedis, sementara di Perbup jelas-jelas dicantumkan bahwa uang itu di transfer melalui rekening Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),” kata salah satu tenaga medis yang bekerja di Pukesmas Kuta Blang pada Jumat 11 Desember 2020.
Dirinya bersama tenaga medis lainnya di puskesmas Kuta Blang menuntut kejelasan dan transparan serta meminta bukti terkait penerimaan uang tersebut, kepala puskesmas Mursal SKM dan salah satu tim Surveilans Yunita Farianti, SKM tidak menjelaskan, mereka hanya mengatakan akan membuat pertemuan pada 12 desember 2020.
“Mereka sudah menerima uang senilai 55 jt yang di kirimkan ke rekening tim surveilans,
Lalu ibuk Yunita memberikan uang senilai 1,2 jt kepada dr. Nelly Sri Hartati dan disuruh bagikan dengan ke 5 orang Dokter lainnya,” kata tenaga medis yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.
Ia juga mengungkapkan tim Dokter keberatan menerima uang tersebut karena tidak sesuai dengan jerih payah yg mereka lakukan selama masa covid19, sementara itu lanjutnya, Bidan Desa mendapatkan 40.000/pasien, jika di bandingkan perbandingan antara bidan desa dengan tim medis, tim medis masih tertinggal jauh dengan mereka.
UGD yang di gadang-gadangkan sebagai garda terdepan hanya merasakan penindasan yang luar biasa, sehingga saat ini tim medis dan tim UGD menuntut penjelasan mengenai itu semua.
“Jika sampai Sabtu besok masih belum ada kejelasan maka tim medis dan juga tim UGD Puskesmas Kuta Blang mengancam akan melakukan mogok kerja,” lanjutnya
Ia juga mengatakan Tim medis sudah menunggu selama 2 minggu lebih supaya Kepala Puskesamas Mursal SKM memberikan penjelasan mengenai uang 55 jt itu sama mereka, namun hingga saat ini dia malah memilih bungkam, sampai akhirnya kami menghahap langsung.
Tidak hanya disitu, kekecewaan juga diungkapkan dengan merobek semua baliho yang ada gambar pak Mursal serta mencoret dinding Puskesmas dengan tulisan, “Korupsi Dana Covid Kapus senilai 55 juta” namun tidak diketahui siapa yang melakukannya.
“Kami semua menuntut kedamaian dan keadilan yang sudah tercipta sejak dulu di Puskesmas Kuta Blang itu kembali seperti dulu, bukan seperti sekarang, ini mereka baru menerima uang tahap pertama dan akan menerima tahap kedua lagi nanti,” pungkasnya
Hingga berita ini diturunkan pihak media belum mendapat konfirmasi dari Kepala Puskesmas Kutablang terkait dugaan korupsi Dana Covid19 untuk para tenaga medis. (Red)