LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pedagang daging Meugang jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H di Kota Juang Bireuen kembali dipungli oleh oknum Muspika setempat dengan dalih harga sewa lapak dan uang minum.
Puluhan pedagang daging Meugang di jalan Rel Kereta Api Kota Juang Bireuen kembali mengeluhkan biaya sewa lapak dengan harga mencapai 300 Ribu, bahkan kali ini lebih tinggi dari Meugang menjelang Bulan Ramadhan.
Padahal biaya sewa lapak di seputaran Rex Kota Juang sempat menuai polemik dan mendapat kritikan dari anggota DPRK Bireuen namun tidak membuat efek jera.
Salah satu pedagang daging Meugang yang takut namanya ditulis mengatakan Meugang kali ini harga lapak dipatok 250 Ribu ditambah uang minum 50 Ribu untuk surat Kesehatan sebesar 70 Ribu.
“Mereka meminta 250 Ribu dan ditambah uang minum 50 Ribu, padahal sudah pernah naik berita saat Meugang Puasa, namun tetap diambil dengan harga tinggi malah lebih tinggi dari Meugang sebelumnya,” ujar salah satu pedagang daging kepada media ini pada Senin 8 April 2024.
Ia mengungkapkan, uang sewa lapak sejumlah 250 Ribu dikutip pada Pagi Senin 8 April 2024, sementara uang minum senilai 50 Ribu dikutip pada Minggu malam.
“Kali ini selain sewa lapak 250 ribu, ada uang minum lagi 50 Ribu jadi totalnya 300 Ribu, kita juga diingatkan oleh pengutip jangan sampai ada yang membocorkan ke wartawan,” sebutnya
Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, Pihak pengutip meminta uang jaga 50 ribu diluar biaya sewa lapak yang 250 ribu dengan alasan uang jaga malam.
“Ada pedagang yang memiliki dua lapak, menawarkan 450 ribu dengan kata lain minta diskon 50 ribu, pihak pengutip tidak mau, harus dibayar penuh untuk dua lapak 500 ribu ditambah uang minum jaga malam,” sebut pedagang musiman itu
Ia mengeluhkan pihak pengutip tidak mau tahu nasib pedagang mau untung atau rugi, yang dia tahu harga lapak 250 ribu perhari.
“Hana dipike keu nasib kamoe pedagang, Meugang puasa rata-rata rugoe, Hana mau Tahu awaknyan, (Tidak sedikitpun mereka mikir nasib kami, Meugang jelang Puasa banyak yang rugi, mereka juga tidak peduli _red),” ucapnya lirih
Dari beberapa sumber yang dimintai keterangan oleh media ini, pihak pengutip meminta kepada pedagang untuk tidak menjawab pertanyaan para wartawan ketika diwawancara mengenai harga sewa lapak biar tidak diberitakan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak media ini belum mendapat konfirmasi dari Camat Kota Juang Musni Syahputra S.IP, M.Ec. Dev karena telah memblokir nomor WhatsApp media ini (M. Reza)