LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Terkait polemik Rencana pemotongan jerih perangkat Gampong di Kabupaten Bireuen mulai tahun 2021 Ketua Presidium Forum Komunikasi Pemuda Mahasiswa Bireuen (FORKOPMABIR) DKI Jakarta Agussalim mendukung penuh perjuangan APDESI untuk mempertahankan jerih sesuai PP Nomor 11 Tahun 2019.
“Wacana Pemotongon jerih menuai reaksi dan kecaman dari berbagai kalangan di wilayah Bireuen seharusnya Pemkab Bireuen dan DPRK menanggapinya dengan musyawarah agar jerih sesuai dengan PP yang berlaku dengan pertimbangan para Aparatur Desa sebagai garda terdepan dalam pelayanan masyarakat,” kata pemuda yang akrab disapa Agsal tersebut pada Selasa 25 November 2020
Agsal menilai terkait dengan polemik tersebut, seharusnya perlu dilakukan musyawarah antara kedua belah pihak, dan DPRK sebagai bagian yang memiliki kewenangan dari fungsi pengawasan juga perlu melakukan kajian mendalam yang sifatnya bijak tanpa diskriminasi serta tidak menabrak PP yang berlaku, sehingga keputusan yang diambil juga tidak mediskreditkan sebagian pihak.
“Kami segenap unsur pemuda Bireuen mendukung penuh upaya perjuangan yang dilakukan segenap kepala Desa di Kabupaten Bireuen dalam mencari jalan tengah terkait perihal persoalan tersebut,” kata Agsal yang juga Kader HMI Bireuen tersebut
Ia juga mengatakan sampai gara-gara jerih perangkat Desa dipangkas, dikhawatirkan kedepannya akan berdampak pada permasalahan pembangunan desa itu sendiri, secara otomatis ini akan berakibat fatal.
Agsal menilai selama beberapa tahun terakhir ini, dengan adanya dana desa, Potensi pertumbuhan dan perkembangan desa-desa berjalan secara signifikan dan sangat membantu ketertinggalan yang selama ini terjadi.
“Untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setiap daerah yang dimulai dari Desa. Kekhawatiran kita jika jerih perangkat desa jadi di pangkas akan melemahkan semangat pembangunan”, Pungkas Agsal (Red)