LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Ketua Gerakan Masyarakat Partisipatif (GeMPAR) Aceh Auzir Fahlevi SH, mengecam keras tindakan main hakim sendiri yang terjadi di Tangerang Banten sehingga menyebabkan meninggalnya M. Basri yang merupakan warga Aceh pada Jumat 8 Mei 2020.
Auzir Fahlevi kepada Lintasnasional.com pada Sabtu 9 Mei 2020 meminta Kapolri Jendral Idham Aziz memberikan atensi penuh terhadap peristiwa meninggalnya Muhammad Basri.
“Ini harus menjadi perhatian serius dari pihak Kepolisian RI dalam hal ini Kapolri harus turun tangan atas peristiwa meninggalnya Muhammad Basri, di Serpong, Tangerang Banten, karena menurut informasi rekan-rekan Basri, ini hanya kesalahpahaman atas peneriakan maling terhadap korban oleh salah seorang yang berada di TKP” jelas Auzir
Menurut Auzir yang juga berprofesi pengacara tersebut, tindakan Penganiayaan dan aksi main hakim sendiri yang berujung pada meninggalnya Muhammad Basri merupakan tindakan biadab apalagi terjadi pada bulan Ramadhan, ironisnya lagi, dimedia sosial viral video penganiayaan terhadap Alm. Muhammad Basri yang diikat pada sebuah pohon.
“Sebagai warga Aceh, kami sungguh kecewa dan mengecam perilaku bar-bar masyarakat disana terhadap alm. Muhammad Basri, kesan yang dipertontonkan mereka seperti anti terhadap warga Aceh,” sebut Auzir dengan nada tinggi
Karena itu, untuk menghindari konflik sosial GeMPAR Aceh mendesak Kapolri agar mengusut kasus tersebut sampai tuntas, siapapun pelakunya harus diproses secara hukum.
“Kami warga Aceh tidak bisa diam jika ada warga kami yang diperlakukan zalim seperti itu, sekali lagi kami minta Kapolri untuk memberikan atensi terhadap kasus ini,” pinta Auzir
Kata Auzir, tentunya tidak sulit bagi Polisi untuk mengungkap kasus tersebut karena video, foto-foto di TKP banyak beredar di Media sosial, begitu juga yang pertama meneriakkan Maling terhadap Muhammad Basri juga beredar di Medsos.
“Secara khusus, sebagai sesama warga Aceh Timur GeMPAR Aceh turut berduka dan menyampaikan empati yang amat mendalam, kami berharap keluarga bersabar dan kita akan turut mengawal supaya kasus tersebut diusut sampai tuntas,” pungkas Auzir Fahlevi
Sebelumnya diberitakan Salah satu Warga Aceh Muhammad Basri (36) meninggal dunia dikeroyok Massa di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Jumat 8 Mei 2020 dini hari.
Muhammad Basri dituduh akan melakukan pencurian sepeda Motor, akibat diteriakin maling oleh orang tidak dikenal, ia lansung ditangkap massa dan dipukuli sampai babak belur, kemudian warga menyerahkannya ke Polisi dengan kondisi luka parah
Muhammad Basri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten Tangerang guna mendapatkan perawatan intensif, Namun Setelah dilakukan penindakan medis oleh dokter RS Kabupaten Tangerang, tersangka dinyatakan meninggal dunia. (Red)