Hari Pers Nasional Hari Pers Nasional

Gerakan Indonesia Madani Sangat Menyesalkan Pernyataan Menteri Agama

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Divisi IT Pusat Gerakan Indonesia Madani (GIM) sangat menyesalkan pernyataan Menteri Agama (Menag) Jend. Purn. Fachrul Razi terkait radikalisme beberapa waktu lalu.

Zulkarnain Hasan, ketua Divisi IT Pusat Gerakan Indonesia Madani (GIM) merasa sedih terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Jend. Purn. Fachrul Razi soal radikalisme yang katanya lahir dari penceramah dan para tahfiz quran.

“Pernyataan tersebut sama dengan menuduh para ustadz, para guru ngaji itu adalah bagian dari bibit-bibit radikalisme, ini aneh pernyataan sosok menteri agama,” kata Zulkarnen pada Selasa 8 September 2020.

Katanya, bicara soal checks and balances, bahwa Fachrul Raci cocoknya jadi Menteri Pertahanan atau Menko Polhukam, daripada menjadi karena selalu mengeluarkan pernyataan kontroversial.

“Seharusnya lansung diklarifikasi oleh Menag, karena sudah menjadi polemik di masyarakat, yang jadi pertanyaan saat ini “Menteri Agama sebenarnya ini agamanya Islam atau bukan?,” ungkap pria yang akrab disapa Zulhas”

Zulhas mengaku sangat kecewa karena penceramahnya selalu dipojokkan terus dengan isu-isu radikalisme oleh Menteri Agama sendiri. Apalagi, belum lama ini, Menteri agama menyebut sumber akar radikalisme itu katanya muncul dari anak-anak yang berpenampilan bagus alias good locking dan para penghafal Alquran.

Kemudian dia menambahkan, Agama dalam UUD 1945 pasal 29 adalah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

“Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi, mengatur, bukan faith. Faith itu iman, jangan diganggu,” jelasnya.

Dengan demikian, menurut Zulhas mengajak Menteri Agama berhentilah berkata radikalisme.

“Islam yang kita pahami itu Islam bertoleransi tinggi serta islam yang membawa rahmatan lil ‘alamin bukan Islam Radikal seperti pernyataan menteri agama itu. “tutup Zulhas. (ZH)