LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Tokoh perempuan yang juga pengusaha sukses asal Bireuen Aceh, Dr. (Cn) Hj. Rizayati SH, MM berharap proses Pemilu di Aceh berjalan damai dan demokratis.
Hal itu diungkapkan oleh Hj. Rizayati pada Selasa 13 Februari 2024, pasalnya Aceh merupakan daerah bekas konflik dan Aceh memiliki kekhususan yakni adanya Partai lokal yang sama-sama bersaing dengan Partai Nasional.
“Kita berharap tidak ada gesekan apapun di hari pencoblosan hingga penghitungan suara oleh penyelenggara, sejauh ini selama masa kampanye demokrasi sudah berjalan dengan baik,” sebut perempuan yang akrab disapa Cut Nyak Cahaya Jeumpa tersebut
Lanjutnya, Situasi politik dan keamanan yang kondusif menjadi kunci sukses pelaksanaan Pemilu Serentak dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 besok.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kinerja aparat kemanan, KPU, Bawaslu dan Pemerintah yang mampu menjaga situasi Paska Pemilu aman dan Damai.
“Aparat kemanan penyelenggara Pemilu telah bekerja keras dalam setiap tahapan Pemilu, kita juga berharap paska Pemilu nanti juga akan tercipta kondisi aman dan Damai,” lanjut Hj. Rizayati
Selain itu Hj. Rizayati juga mengajak semua komponen masyarakat untuk memerangi politik uang karena itu merupakan penyakit Pemilu yang sangat berbahaya
“Mari kita teliti terlebih dahulu calon yang akan kita pilih, mulai pendidikannya, organisasinya dan juga bagaimana dia dalam masyarakat. bukan memilih karena uang tapi pilihlah calon Legislatif dan Presiden yang dianggap mampu menjadi wakil rakyat dan memimpin negara,” pinta Hj. Rizayati
Menurutnya, jika ada Caleg yang membagikan uang dan sulit dihindari, ambil saja uangnya, untuk pilihan tetap sesuai dari hati nurani masing-masing dan pilihlah sosok yang dinilai layak menjadi rakyat.
“Jika bisa dihindari, tolak saja uangnya, jika sulit, terima aja tapi pilihan tetap sesuai hati nurani, demi 5 tahun yang akan datang,” tuturnya
Begitu bagi kaum perempuan, pilihlah Pemimpin yang bisa membawa aspirasi kaum perempuan, karena selama ini masih kurang legislatif baik di tingkat pusat dan tingkat Daerah masih kurang memperhatikan nasib perempuan.
“Perwakilan perempuan di parlemen sangat penting untuk mewakili kepentingan perempuan dalam pengambilan kebijakan nasional ataupun daerah yang berdampak pada kehidupan perempuan itu sendiri. Isu ramah perempuan seperti lingkungan hidup, pendidikan, dan kesehatan,” pungkas Hj. Rizayati (Red)