Daerah  

Ingatkan Pedagang Nakal, APDESI Bireuen: Jangan Salahkan Masyarakat Jika Anarkis

Ketua APDESI Bireuen, Bahrul Fazal saat menyeberangi Krueng Tingkeum meninjau Korban Banjir di Wilayah Kutablang pada Senin 1 Desember 2025

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Banyak pedagang nakal di Kabupaten Bireuen yang memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan disaat masyarakat ditimpa musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor.

Pada saat masyarakat sedang mengalami kesulitan yang disebabkan pasokan barang dari luar daerah terganggu akibat seluruh akses terputus. Para pedagang nakal memanfaatkan kesempatan ini untuk menaikkan harga bahan pokok dan BBM eceran demi meraup cuan.

Kondisi seperti ini menjadi perhatian Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bireuen, Bahrul Fazal M. Puteh dalam keterangan tertulisnya pada Senin 1 Desember 2025, ia sangat menyayangkan sikap para pedagang nakal yang mengambil kesempatan menjual barang dengan harga diluar kewajaran disaat masyarakat dilanda musibah bencana alam tanah longsor dan banjir bandang

“Seperti kita ketahui bersama, kondisi ekonomi masyarakat saat ini sedang melemah ditambah tertimpa musibah bencana alam, malah ada pedagang nakal memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan disaat seperti sekarang ini,” ungkap Ketua APDESI Bireuen

Menurut Bahrul, bahkan ada pedagang yang secara sengaja menyetok barang untuk bisa dinaikkan harga dengan alasan stok barang sedang kosong.

“Ada yang sengaja menimbun bensin kemudian dijual eceran dengan harga mencapai 60 ribu per botol. Bahkan ada yang menjual botol Aqua bekas sampe 3 ribu per botol bagi pelanggan yang tidak membawa botol tempat pengisian bensin eceran,” ungkapnya.

Bahrul menyebutkan, para pelaku usaha memang harus mencari untung dalam berdagang. Namun mengambil keuntungan sewajarnya saja, jangan sampai memberatkan masyarakat yang sedang ditimpa musibah.

“Bila praktek ini terus dilakukan, jangan salahkan masyarakat bila terjadi penjarahan toko – toko untuk bertahan hidup,” tegas Bahrul

Bahrul berharap para pedagang memiliki rasa kemanusiaan dalam menjalankan usahanya disaat kondisi masyarakat sedang kesusahan.

“Saya berharap para pedagang punya rasa kemanusiaan disaat kondisi masyarakat seperti saat ini,” pungkasnya.

Seperti diketahui di Kabupaten Bireuen sejak beberapa hari terakhir masyarakat mulai mengeluhkan kenaikan harga barang di sejumlah Kecamatan, bahkan terjadi kenaikan diluar kewajaran, seperti telur dijual mencapai 150 Ribu per Papan, Cabai 300 Ribu sekilo, Pertalite dijual 50-60 Ribu per botol Aqua.

Warga juga mulai mengeluhkan kelangkaan Gas LPG, yang tidak ada pasokan sama sekali sejak Seminggu terakhir, semua Pangkalan-Pangkalan kosong.

Yang paling miris, terjadi antrian panjang mencapai 2 hingga 3 KM di setiap SPBU dalam Kabupaten Bireuen, warga harus mengantre hingga ber jam-jam untuk mengisi BBM di SPBU (Rahmad Maulida)