LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Kepala Dinas Peternakan Aceh drh. Rahmandi, M.Si., menjelaskan terkait kondisi sapi yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas Inseminasi Buatan Ingkubator (UPTD IBI) Saree masih dalam keadaan normal.
Rahmandi mengatakan jumlah sapi yang dipelihara di UPTD berjumlah 480 ekor dari berbagai jenis. Dia menyebut pihaknya belum memberikan pakan konsentrat untuk sapi karena terkendala dalam pengadaan tahun ini.
Menurutnya, pengadaan pakan konsentrat pada 2020 belum dapat ditender karena ada perubahan harga. Dia mencontohkan dulu harga pakan Rp 6.500 per Kg, namun kini naik menjadi Rp 7.000 per Kg.
“Sehingga tidak bisa ditender, maka direvisi. Sekarang tinggal menunggu revisi baru bisa dilaksanakan, pengadaan konsentrat dan penghijauannya,” kata Rahmandi dilansir dari detik.com saat ditemui di UPTD Saree
Rahmandi menyebut anggaran pengadaan untuk tiga jenis konsentrat berjumlah Rp 1,5 miliar. Pemprov Aceh sudah berencana untuk mengurangi konsentrat dengan memaksimalkan pemberian pakan ternak dari rumput yang ada di wilayah tersebut.
“Karena di sini banyak rumput, namun pada pelaksanaannya mengalami pengadaptasian, sehingga terjadi penurunan berat badan. Tapi secara teknis, kalau memang konsentrat sudah penuh, kemudian pakan sudah ada kami maksimalkan dalam 2 bulan ini, kami yakin ini bisa kami kembalikan ke gemuk,” ujar Rahmandi.
Rahmandi menjelaskan pemberian konsentrat diperlukan karena pemberian rumput ke hewan ternak masih kurang maksimal. Dia berjanji akan mengawasi UPTD setiap hari agar sapi-sapi kembali gemuk.
“Ini mungkin yang perlu pengawasan kami dari dinas dan UPTD. Mungkin dalam dua bulan ini setiap hari harus kami awasi turun kemari melihat pemberian pakan,” jelasnya. (Red)