LINTAS NASIONAL – SIMEULUE, Dua orang nelayan asal Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara Putra (30) dan Aspuri alias Kuya (33) dilaporkan meninggal dunia setelah tertembak saat melego jangkar di sekitar perairan Pulau Simeulue, Aceh pada Jumat 2 Oktober 2020 dini hari.
Akibat peristiwa ini, satu orang nelayan lainnya asal Sibolga Sumatera Utaa Irfan Nasution kritis dan sedang mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kota Medan Sumatera Utara.
“Kami sedang melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penembakan ini,” kata Kapolres Simeulue, Aceh, AKBP Agung Surya Prabowo SIK Selasa 6 Oktober 2020
Guna mengungkap kasus tersebut, Kapolres mengakui sudah memerintahkan jajaran intel, satuan reserse dan kriminal dan Pol Air Simeulue untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
AKBP Agung Surya Prabowo juga membenarkan penyelidikan terkait adanya sejumlah nelayan asal Sumatera Utara diduga tertembak saat sedang melego jangkar di kawasan Pulau Tepak, Perairan Pulau Simeulue pada Jumat (2/10).
Kasus ini diselidiki kepolisian setempat, setelah kasus dugaan penembakan terhadap sejumlah nelayan tersebut disampaikan oleh jajaran kepolisian di Sibolga Provinsi Sumatera Utara.
Untuk diketahui, dua kapal ini berangkat dari Kota Sibolga pada 28 September 2020 lalu.
Saat kejadian, dua kapal nelayan tengah melego jangkar di perairan Simeulue atau sekitar nol mil dari Pulau Tepak perairan Laut Simeulue, Kota Sinabang.
“Sewaktu kedua kapal tersebut lego jangkar atau istirahat, ada tembakan secara tiba-tiba. Lalu setelah itu para kru kapal langsung ketakutan dan memutus tali jangkar untuk melarikan diri,” kata Sihombing.
Akibat dari penembakan itu, ABK KM Tiur bernama Putra dan Nakhoda KM Kasih Sayang, Aspuri meninggal dunia. Sementara, seorang lainnya bernama Irfan Nasution tengah kritis di rumah sakit.
“Korban yang mengalami kritis bernama, Irfan Nasution sedang dioperasi di RS Adam Malik, di Medan,” jelas Sihombing.
Insiden penembakan terhadap kedua kapal nelayan asal Sibolga itu dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK). Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui siap pemilik kapal tersebut karena masih fokus terhadap kasus dugaan penembakan. (Red)