
LINTAS NASIONAL, Kisah seorang gadis berusia 17 Tahun bercita-cita jadi Notaris sebelum bertemu dengan M, Oknum Penjabat di salah satu Instansi di Pemkab Bireuen, kini setelah memiliki anak dicampakkan bahkan dengan dugaan dilakukan penelantaran.
Sebut saja namanya Bunga, Kisahnya dimulai pada Tahun 2020 yang dimana usianya pada saat itu 17 tahun, saat itu Bunga masih Mahasiswi di salah satu Universitas di Kabupaten Bireuen dengan Program Studi Hukum, Bunga merupakan Mahasiswi berprestasi dan mendapat Beasiswa.
Pada tahun 2020 proses belajar mengajar diadakan secara Daring melalui aplikasi Zoom karena Wabah Virus Corona, pejabat M merupakan salah satu Dosen, kami mengikuti proses belajar mengajar dengan aplikasi Zoom.
Saat itu melalui Zoom, M mengajak saya dan rekan-rekan jalan-jalan ke Banda Aceh, tetapi pada saat rekan yang lain menanyakan apa mereka ikut, M menjawab hanya mengajak Bunga saja karena dia istimewa.
“Karena beliau dosen kami, saya menganggapnya candaan apalagi diajaknya didepan rekan-rekan melalui Zoom dan saat sesi kuliah,” kisah Bunga.
Bunga melanjutkan, selang 2 hari kemudian, M menelpon minta bicara dengan orang tuanya yakni ibu Bunga karena ia anak yatim, tujuannya M minta izin untuk mengajak Bunga ke banda Aceh dengan dalih urusan kampus.
“Ibu saya memberi izin karena itu urusan kampus, sesampainya di mobil ternyata, teman teman yang lain tidak ada, saya tanyakan kenapa rekan yang lain gak ada pak, beliau tidak menjawab dan melanjutkan mengemudi mobil,” lanjut Bunga
Sesampainya di Banda Aceh, Pimpinan salah Satu Instansi itu membawa Bunga menginap di Hotel kepada Resepsionis M mengatakan kalau Bunga merupakan anaknya.
“Setelah sampai di kamar hotel, saya melaksanakan sholat dan selanjutnya keluar mencari makan, sekembalinya ke hotel, M memberi saya janji manis dengan tipu daya muslihat sampai beliau meniduri saya, beliau merenggut keperaw*n*n saya sehingga saya ham*l,” ungkap Bunga
Bunga mengakui setelah dihamili, M bukan malah bertanggungjawab namun malah menyuruh dirinya menggugurkannya.
“Beliau menyuruh saya menggugurkan kandungan saya, Beliau suruh minum minuman bersoda coca cola dan makan nenas muda, sampai saya diberi obat untuk aborsi dan saya keguguran dengan obat yang beliau berikan,” sebut Bunga
“Tidak berhenti sampai disitu, beliau masih terus meniduri saya sampai mental saya down dan hancur masa depan saya,” lanjut Bunga yang kini sudah memasuki usia 21 Tahun
Kata Bunga, Setelah sekian lama pada tanggal 4 November 2021 M menikahi Bunga secara siri, Bunga menilai ia dinikahi hanya untuk menutupi kejahatannya dan lari tanggung jawab atas masa depan dirinya yang telah hancur.
“Setelah kami menikah tidak berselang lama saya hamil dan melahirkan seorang anak perempuan saat ini sudah berusia 8 bulan, setelah melahirkan tiba-tiba saya sudah diberikan Kartu Keluarga yang beranggotakan saya dan anak saya tanpa ada nama beliau, padahal Saya tidak pernah mengurus KK tersebut atau
memberikan kuasa kepada siapapun untuk mengurusnya,” lanjut Bunga.
Yang Mirisnya kata Bunga, sejak melahirkan hingga saat ini Pejabat M tidak pernah memberikan Nafkah apapun kepada dirinya dan sang anak.
“Sejak saya melahirkan pada Tanggal 31 Oktober 2022 hingga saat ini, saya tidak diberikan nafkah dan terlebih lagi saya belum bisa bekerja untuk membiayai susu anak saya sehingga saya harus menjual sepeda Motor orang tua saya untuk memenuhi kebutuhan,” lanjut Bunga mengisahkan.
Bunga menyebutkan, setiap kali dihubungi, M selalu mengatakan tidak ada uang.
“Sampai sang anak masuk rumah sakit beliau tidak memberikan biaya berobat dan tidak datang melihat anak kami,” tuturnya
Singkat cerita, Bunga mengisahkan pada Januari 2023 lalu, ia mendapat pesan dari Kepala Dusun tempatnya tinggal, bahwa M menitip pesan kalau mereka sudah pisah
“Saya dan anak saya dicampakkan begitu saja tanpa ada tanggung jawab, janji-janji manis dulu dilupakan begitu saja,”
“Saya merasa sangat terpukul Frustasi dan mental saya down. Dalam waktu dan singkat dari mahasiswi yang bermimpi menjadi Notaris menjadi ibu dan anak yang ditinggal suami.
Saya merupakan Mahasiswa berprestasi dan mendapat beasiswa dari Atlet lari yang mewakili Kabupaten Bireuen dan pernah mendapat Juara 1 sehingga mendapat beasiswa kuliah terhenti karena M menikahi saya,”
Bapak Pj Bupati Bireuen yang terhormat, Saya berharap dan memohon keadilan atas hancurnya kehidupan saya dan masa depan saya yang dilakukan oleh salah satu Pimpinan Instansi dibawah kepemimpinan Bapak.
Saya sudah berusaha untuk
mempertanyakan nasib saya dengan cara kekeluargaan karena bagaimanapun beliau ayah dari anak saya, baik melalui telepon, chat WA maupun menjumpai langsung.
Akan tetapi jawaban yang saya terima dapat sangat
mengecewakan saya yaitu, beliau mempersilahkan saya melaporkan beliau ke Instansi ASN / PNS Pemda Bireuen.
“Besar harapan saya Bapak Pj Bupati Bireuen sudi kiranya menerima laporan ini, agar saya dan anak saya mendapat keadilan dan hak kami,” harapnya (M. Reza/AN)
Note: Kisah ini merupakan lampiran dari surat laporan yang dikirimkan ke BKPSDM Pemkab Bireuen pada Bulan Februari 2023 lalu