Kisah Miris Etnis Rohingya di Lhokseumawe, Disiksa Penyeludup, Minum Air Kencing Sendiri Untuk Bertahan Hidup

LINTAS NASIONAL – LHOKSEUMAWE, Pengungsi Rohingya mengaku mereka dipukuli oleh penyelundup serta terpaksa meminum air kencing sendiri untuk terus bertahan hidup setelah terkatung-katung selama Empat Bulan dengan mempertaruhkan nyawa di laut sebelum mereka akhirnya di selamatkan oleh nelayan di perairan Aceh Utara.

Saat ditemukan, mereka dalam kondisi sangat lemah dan dehidrasi, mereka berjumlah 99 orang yang kebanyakan adalah wanita dan kanak-kanak, mereka menceritakan pengalaman pahit antara lain terpaksa membuang mayat kawan satu boat yang ditampangi ke laut.

Menurut pengakuan, mereka dibawa oleh penyeludup yang diupah untuk mengangkut mereka, mereka dipukuli oleh penyeludup sebelum ditinggalkan terlunta-lunta di laut.

Mereka kemudian diselamatkan nelayan di Indonesia, Rabu 24 Juni 2020 dan ditarik ke pesisir pantai oleh warga Lancok Kecamatan Syamtalira Bayu pada keesokannya.

“Kami begitu menderita di dalam boat itu. Mereka menyiksa dan mencederakan kami. Malah, salah seorang daripada kami telah mati.

“Pada awalnya, ada makanan tetapi apabila ia sudah habis, mereka (penyeludup) memindahkan kami ke boat lain dan membiarkan kami hanyut di lautan,” kata Rashid Ahmad, 50, kepada dikutip AFP di pusat penampungan eks kantor imigresi di Kota Lhokseumawe.

Habibullah yang selamat mengatakan: “Mereka memukul semua orang dengan parah hingga telinga saya terluka dan dipukul di kepala.” katanya (Red)