LINTAS NASIONAL – KALBAR, Panglima Besar Laskar Pemuda Melayu (LPM) Iskandar, SH mendukung penuh kebijakan Gubernur Kalimantan Barat dan Walikota Pontianak yang memberlakukan PPKM darurat dimulai pada Senin 12 juli 2021.
Iskandar SH mengatakan Bahwa Ormas Laskar Pemuda Melayu Kalbar mendukung penuh kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang melakukan penyekatan dan penutupan jalan.
“Dengan diberlakukannya PPKM di Kota Pontianak dan 14 Kabupaten/Kota lainnya di Kalbar, merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penularan Covid 19 yang terjadi di Kalbar,” kata Iskandar saat ditemui di kantornya pada Selasa 13 Juli 2021
Iskandar juga menambahkan apa yang dilakukan pemerintah khususnya Kalbar demi kepentingan masyarakat dalam penanggulangan COVID-19 memberikan dukungan penuh kebijakan Pemerintah.
“Jika ada pihak pihak tertentu yang mencoba menghalangi, maka kami dari Laskar Pemuda Melayu (LPM) siap mengawal dan mengamankan kebijakan tersebut apabila diperluhkan,” tegas Iskandar SH
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pesekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Kalbar Pdt. Paulus Ajong, M.Th, ia mengajak masyarakat untuk mendukung pemberlakuan PPKM Darurat dan bersama-sama Menggalakkan Vaksinasi.
“Masyarakat harus mendukung PPKM Darurat di Kota Pontianak dan Kota Singkawang yang ditetapkan pemerintah serta mematuhi Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur serta Bupati,” ungkap Paulus Ajong
Saat ini Kota Pontianak dan Singkawang sudah ditetapkan sebagai daerah zona merah penyebaran Covid19 dengan angka peningkatan yang tinggi.
Ia berharap dengan pemberlakuan PPKM Darurat ini dapat menekan bersama angka penularan Covid-19 yang ada di wilayah Kalbar.
Ia juga mengajak masyarakat menyingkirkan perbedaan dan fokus untuk mensukseskan tujuan PPKM Darurat di Kalbar ini.
“Kepada semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Paolus Ajong juga mengajak semua lapisan untuk mendukung program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah.
“Mari kita bersama-sama untuk menggalakkan vaksinasi di lingkungan masing-masing,” tutup Paulus Ajong. (Gunawan)