Luhut: Covid Omicron, Varian Baru yang Harus Diwaspadai

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir pekan ini menggelar rapat untuk antisipasi varian baru Covid-19 bernama Omicron atau B.1.1.529.

Pemerintah akhirnya mengambil langkah pengetatan kedatangan dari luar negeri.

Hal ini disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai rapat, Minggu 28 November 2021

Kami sudah rapat soal perkembangan omicron yang sedang ramai. Pada Kamis 25 November pemerintah Afrika Selatan umumkan varian baru yang merebak yang disebut mengandung 50 mutasi yang mempengaruhi kecepatan penularan dan antibodi,” jelasnya.

Omicron sudah masuk dalam varian yang dipantau ketat oleh WHO. Tercatat sudah ada 13 negara yang mendeteksi kehadiran virus tersebut. Mulai dari Afrika hingga beberapa negara di Eropa.

“Melihat distribusi tersebut kita tidak bisa kesampingkan kemungkinan varian telah menyebar ke lebih banyak lagi,” jelasnya.

Meski demikian Luhut menyadari masih banyak yang belum diketahui mengenai varian covid-19 terbaru bernama Omnicron atau B.1.1.529. Meski demikian masyarakat harus tetap waspada dengan tidak mengendorkan protokol kesehatan.

“Kita juga tidak perlu perlu takut dan bereaksi berlebihan karena masih banyak yang kita tidak tahu mengenai omicron ini,” ujarnya.

Pemerintah juga tetap waspada dengan mengeluarkan kebijakan yang mampu menahan masuknya omicron ke tanah air. Salah satunya pengetatan kedatangan dari luar negeri untuk beberapa negara. Bahkan ada yang dilarang penuh untuk masuk.

Kebijakan ini akan dievaluasi dalam dua minggu mendatang, berdasarkan perkembangan terbaru. Bisa jadi aturan kembali dilonggarkan, namun juga tidak menutup kemungkinan pengetatan akan ditambah.

“Kita sangat hati-hati untuk membuat keputusan karena masih banyak yang kita tidak tahu,” imbuhnya.

Pemerintah juga telah meminta tim ahli memonitor dengan ketat perkembangan dari virus asal Afrika tersebut.

“Tim ahli kita bertugas untuk memonitor, melihat lebih detil data-data yang lebih lengkap dari berbagai sumber,” tegas Luhut. (CNBC)