LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Tudingan miring bahwa rumah sakit sengaja meng-COVID-kan pasien demi meraup untung dibantah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurutnya, hal itu berkaitan erat dengan nurani.
“Kita punya nurani yang kalau ya dikatakan ya, kalau tidak dikatakan tidak,” kata Menkes Terawan dalam diskusi HUT ke-56 Partai Golkar, Selasa 21 Oktober 2020
Untuk menyatakan seorang pasien meninggal dunia, Menkes Terawan menyebut ada pertanggungjawaban hingga ke hadapan Yang Maha Kuasa.
“Karena itu saya masih berpikir yang positif. Ndak ada menurut saya,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris dalam kesempatan yang sama menyebut audit administratif bisa memastikan apakah tudingan tersebut benar atau tidak. Menurutnya, hal itu harus benar-benar dibuktikan.
Persoalannya, menurut Fachmi, pedoman dari organisasi kesehatan dunia WHO maupun kementerian kesehatan juga mengalami perubahan. Jika dulu istilah yang dipakai adalah ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan), kini diganti dengan istilah dan kriteria baru antara lain probable, suspek, dan terkonfirmasi.
Hal-hal teknis seperti inilah yang menurut Fachmi perlu disosialisasikan agar tidak timbul saling curiga.
“Kalau memang ada dugaan, saya kira kita punya instrumen untuk melakukan audit medik memastikan itu,” jelas Fachmi. (detik)