LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Program Kartu Pra Kerja Pemerintah sejak awal rencana peluncurannya menuai pro dan kontra. Banyak pihak menilai program ini terlalu dipaksakan dan sarat kekurangan di tengah pandemi Covid-19.
Fakta di lapangan, program yang telah memasuki tahap III dan bahkan sebentar lagi akan dimulai tahap IV ini membuat banyak peserta kecewa. Sebab, hingga saat ini, insentif bagi peserta yang telah lulus di tahap awal belum juga cair.
Hal ini diungkapkan oleh peserta Kartu Pra Kerja yang telah lulus pada tahap I dan II, di mana, peserta mengeluhkan sampai saat ini belum juga menerima insentif yang telah dijanjikan pemerintah.
Febrianti (27) yang merupakan peserta kartu pra kerja pada gelombang II. Ia mengatakan sudah menerima sertifikat kelulusan ikut program sejak bulan lalu dan insentif dijanjikan akan diterima pada 2 Juni 2020, namun sampai saat ini belum diterima.
“Jadwalnya sih dari 2 Juni. Saya sudah email juga tapi balasannya otomatis sama dengan ke teman-teman lainnya,” ujarnya
T. Yusri (35) yang mengikuti program kartu pra kerja pada gelombang ke I. Dirinya juga dijanjikan akan menerima insentif pada 9 Juni 2020 tapi belum menerima juga sampai saat ini.
“Sertifikat sudah diterima dan di dashboard pra kerja saya sudah masuk insentif tapi masih proses terus sampai sekarang, capek tunggunya,” kata Yusri
Keduanya juga sudah berusaha menghubungi Custumer Service (CS) namun jawabannya secara otomatis disuruh menunggu akan segera dicairkan
“Kita sudah berkali-kali hubungu CS jawaban tetap sama, harus menunggu banyak teman-teman yang lain juga yang senasib dengan saya,” ketus Yusri
Yusri sangat berharap insentif tersebut bisa segera dicairkan sebagaimana dijanjikan, terutama dalam kondisi seperti ini.
“Saya dan teman-teman yang lain sangat berharap Pemerintah segera menunaikan janjinya, mimimal kami bisa terbantu dengan disaat kondisi seperti ini,” harapnya
Sebagai informasi, program Kartu Prakerja sudah meloloskan 680.918 peserta pada gelombang 1-3. Pemerintah sendiri menargetkan pembukaan pendaftaran hingga November 2020 untuk menjaring 5,6 juta peserta. Setiap peserta akan mendapatkan manfaat Rp 3,55 juta. Anggaran program ini mencapai Rp 20 triliun.
Pemerintah menjanjikan total manfaat sebesar Rp 3,55 juta per peserta. Sebesar Rp 1 juta diberikan dalam bentuk voucher untuk membeli paket pelatihan. Selanjutnya, insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan. Sisanya uang survei masing-masing Rp 50.000 untuk tiga kali survei.
Sebelumnya Kementerian Koordinator Perekonomian menjelaskan soal kapan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 4 dibuka dan insentif peserta.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan perbaikan tata kelola pelaksanaan Kartu Prakerja yang dipimpin oleh Jamdatun (Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara).
Lantas kapan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 4 dan insentif peserta dicairkan? Rudy Salahuddin memastikan setelah tata kelola baru diselesaikan.
“Sampai tata kelola yang baru ini jadi dulu dong. Bukan haya Perpres, tapi nanti ada aturan-aturan turunannya. Mungkin ada yang perlu diubah dari Permenko, dan ini yang harus kita selesaikan dulu. Jadi basis kita untuk menjalankan itu dengan tata kelola yang baru,” ujar Rudi. (Red)