LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Manajemen pelaksana Kartu Prakerja memastikan belum dapat melaksanakan pelatihan secara tatap muka atau offline dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut diungkapkan manajemen pada Senin 5 Oktober 2020, Artinya, pelatihan masih akan dilaksanakan secara online dalam tatanan baru atau new normal. Namun ke depan, pelatihan offline yang akan dilakukan.
Manajemen Prakerja menegaskan, butuh persiapan khusus untuk melaksanakan pelatihan langsung secara tatap muka kepada peserta Kartu Prakerja.
Meskipun penyebaran COVID-19 di sejumlah wilayah sudah menunjukkan adanya penurunan atau masuk kategori greenlight.
Saat ini program Kartu Prakerja merupakan program semi bantuan sosial, yang anggarannya sudah ditetapkan dalam APBN 2020. Adapun setiap peserta akan menerima manfaat total Ro 3,55 juta.
Sementara dalam pelatihan offline, rata-rata nilainya bisa mencapai Rp 5 juta per pelatihan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan para komite belum melaksanakan pelatihan secara offline.
Namun manajemen menegaskan, ke depan manajemen pelaksana Kartu Prakerja akan melakukan pelatihan secara offline dan menyesuaikan dengan budget yang ada.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan maupun kementerian/lembaga yang telah melakukan pelatihan secara offline.
Pendaftaran Gelombang 11
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kemenko Perekonomian, Kartu Prakerja Gelombang 10 merupakan batch terakhir.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka kepesertaannya akan dicabut.
Hingga hari ini telah ada 189.436 orang yang dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Kartu Prakerja gelombang 1-9 yang berjumlah 5.480.918 orang.
Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.
Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik, namun 16 angka unik seperti dalam kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan. Sasaran penerima Kartu Prakerja adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah. (beritadiy)