LINTAS NASIONAL – JAKARTA.Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru Irjen Petrus Reinhard Golose, hari ini di Istana, Rabu 23 Desember 2020.
Dilantiknya Petrus menjadi orang nomor satu di BNN, otomatis menaikan pangkatnya menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal Polisi (Komjen).
Mantan Kapolda Bali ini akan menggantikan Komjen Heru Winarko yang telah memasuki masa purna bakti sejak 1 Desember lalu.
Petrus Golose merupakan perwira tinggi yang berpengalaman di bidang reserse. Dia juga merupakan jenderal yang terlama menduduki jabatan sebagai Kapolda. Dia dilantik menjadi Kapolda Bali pada 4 Januari 2017. Dengan demikian lulusan Akpol 1988 ini hampir empat tahun menduduki jabatan tersebut.
Lulusan Akabri 1988 ini merupakan salah satu penginterogasi ulung jaringan teroris di Indonesia. Petrus juga merupakan salah satu sosok di balik penangkapan dalang Bom Bali, Dr Azahari.
Saat itu, pada 2005, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sukses melumpuhkan Dr Azahari di sebuah rumah kontrakan di kawasan Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur.
Para perwira yang terlibat dalam penggerebekan itu antara lain Tito Karnavian (kini mendagri), Idham Azis (Kapolri), Saiful Maltha (purnawirawan), Rycko Amelzha Daniel (kini Kabaintelkam) dan Petrus Golose.
Tak banyak orang tahu, tabir persembunyian Dr Azahari terkuak, salah satunya berkat interogasi Petrus Golose terhadap anggota kelompok mastermind Bom Bali tersebut.
Melalui Muhammad Rais, Petrus diberitahu Azahari menyukai kawasan berhawa dingin. Rais merupakan orang dekat Azahari sejak di Malaysia. Cerita terungkapnya persembunyian dalang teroris itu diceritakan Komjen Pol (Purn) Arief Wachjunadi, melalui bukunya “Misi Walet Hitam 09.11.05-15.45: Menguak Misteri Teroris Dr Azahari.”
Melalui laman pribadinya, Arief menyebut pelarian Azahari yang disebut-sebut sebagai salah seorang murid terbaik Osama bin Laden itu berakhir di Vila Flamboyan, Batu, 9 November 2005 pukul 15.45 WIB. (okzone)