LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Puluhan peserta dari berbagai kecamatan se-Kabuputen Bireuen mengikuti Lomba Festival Budaya Bireuen Tahun 2021 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen mulai 8 sampai 10 November.
Acara Festival Budaya tersebut digelar di Aula Disdikbud Bireuen, di ikuti lebih kurang 150 peserta.
Dalam Festival Budaya tersebut, para peserta mengikuti lomba Catoe (Cabang) Aceh, Egrang (Geunteut), Duson Ranup, Peuayon Aneuk, dan Meerukon. Demikian ungkap kepala bidang kebudayaan Disdikbud Bireuen, Reza Fitria S.Si, M.Sc dalam loporan panitia acara, Senin, 8 November 2021.
Reza mengatakan, Festival Budaya Bireuen tahun ini dilaksanakan sebagai bentuk pemajuan budaya daerah, disamping untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam merawat dan melestarikan budaya.
“Geliat budaya ini merupakan warisan yang wajib dijaga serta dilestarikan,” ujarnya.
Sementara itu, kepala dinas Disdikbud Bireuen, Muhammad Al Muttaqin, SPd, MPd dalam sambutannya menyebutkan, Festival Budaya Bireuen Tahun merupakan suatu acara yang patut digalakkan dari tahun ke tahun.
Ia berharap, kepada setiap Camat kedepannya mau berpartisipasi lebih terhadap acara-acara yang berkaitan dengan budaya, khususnya budaya yang ada di Bireuen.
Sebab, kata Al Muttaqin, wajib bagi kita untuk memperkenalkan kebudayaan kepada generasi mendatang, caranya dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan menerapkan warisan budaya dan permainan tradisional ini di sekolah-sekolah.
“Untuk kedepan kita akan membuat Festival Meurukon untuk tingkat SD dan SMP, itu sebuah keharusan,” katanya.
Menurut Al Muttaqin, Meurukon merupakan budaya kita Aceh, maka wajib bagi kita untuk melestarikan dan mewarisi itu kepada generasi mendatang.
Kedepan, sebut Al Muttaqin festival-festival budaya seperti ini wajib digalakkan, karena amat banyak permainan rakyat di kabupaten Bireuen.
Di ketahui, selain lomba Meurukon, Peuayon Aneuk dan Suson Ranup, Festival Budaya Kabupaten Bireuen kali ini juga mengadakan lomba Catoe (Cabang) Aceh serta Engrang (Geunteut). Kedua permainan tersebut merupakan permainan rakyat yang turun temurun. (Adam Zainal)