Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Sebut Ceramah Habib Rizieq Provokatif, Mantan Ketua MK Desak Aparat Bertindak

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Sekembalinya Habib Rizieq ke tanah air, ia langsung mengumpulkan massa fanatiknya dalam sebuah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara yang disiarkan di kanal YouTube Front TV tersebut menjadi sorotan publik karena berbagai macam hal. Selain karena tidak saling menjaga jarak, hal yang disorot publik yang lain adalah isi ceramah-ceramah Habib Rizieq bernada provokatif.

Habib Rizieq menyampaikan bahwa sebagai muslim harus mati-matian membela Nabi Muhammad SAW.

“Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tahu, kalau nggak mau terjadi peristiwa seperti di Prancis, penghina nabi dipenggal, tolong kalau ada laporan, penista-penista agama, proses dong! Betul?” kata Habib Rizieq yang langsung disambut pengikutnya.

Ceramah tegas Habib Rizieq itu pun viral di media sosial dan ditanggapi oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddique melalui akun Twitternya @JimlyAs.

“Ini contoh ceramah yang brsifat menantang & berisi penuh kebencian & permusuhan yang bagi aparat pasti harus ditindak,” tulis Jimly mengomentari penggalan video Habib Rizieq, Rabu 18 November 2020.

Jimly menilai, ceramah Habib Rizieq apabila dibiarkan maka provokasinya bisa meluas & melebar.

“Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah & mau’zhoh hasanah,” tegas Jimly.

Dalam penggalan video itu, Habib Rizieq mendesak pemerintah khususnya kepolisian agar menindak tegas para penghina Nabi, Islam dan ulama.

Jika tidak, lanjut Rizieq, bukan tidak mungkin pemenggalan seperti yang terjadi di Prancis bisa pula terjadi di Indonesia.

“Kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam, kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan!” gertak Habib Rizieq yang langsung disambut dengan gema takbir jemaah dalam acara itu.

Sampai artikel ini dibuat, penggalan video yang dibagikan Jimly Asshiddique tersebut telah diretweet hingga 1000 kali dan dihujani komentar warganet.

“Serem banget ceramahnya begini,” kata akun @anasa***

“Noh @DivHumas_Polri dari pakar tata negara sudah bilang kalau itu ceramah yang berisi ujaran kebencian,” timpal warganet lainnya @rizkice***

“Ceramahnya ngajak berani mati, kenapa bukan ajakan berani hidup? Hidup seperti nabi yang penuh cinta. Bukan benci,” sahut @Irfan (Suara.com)