LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Seruan boikot produk Prancis kian menggema di berbagai negara mayoritas muslim di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar juga ikut mendengar gaungannya.
Kehebohan ini berakar dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan tidak akan menarik karikatur Nabi Muhammad SAW dan berperang dengan Islam radikal.
Indonesia sudah mengambil sikap melalui Kementerian Luar Negeri yang memanggil duta besar Prancis di Indonesia, Olivier Chambard. Meski begitu belum ada seruan untuk memboikot produk Prancis.
Namun, netizen Indonesia sudah sangat ramai membahas gerakan boikot produk Prancis. Yang perlu diketahui adalah produk Prancis apa saja yang ada di Indonesia.
Mengutip CNBC Indonesia, Jumat 30 Oktober 2020, produk-produk Prancis yang diekspor ke Indonesia mencapai US$ 1,68 miliar pada 2018. Di tahun berikutnya, nilai ekspor produk Prancis ke RI naik menjadi US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 26,1 triliun (kurs Rp 14.500).
Hubungan dagang RI dengan Prancis juga tidak sebesar dengan negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Italia dan Jerman.
Produk Prancis yang paling banyak diimpor Indonesia adalah pesawat terbang dan komponennya yang mencapai lebih dari 45% dari total impor. Prancis sendiri memiliki perusahaan manufaktur pesawat terbang bernama Airbus yang bermarkas di Toulouse. Berbagai maskapai Indonesia menggunakan pesawat tersebut.
Selain itu ada juga produk medis yang diimpor dari Prancis hingga bahan baku industri terutama untuk mesin dan peralatan listrik. Tak hanya itu produk-produk konsumen seperti minuman beralkohol, air dadih, hingga kosmetik dan perawatan diri juga didatangkan RI dari Prancis.
Untuk produk kecantikan asal Prancis cukup tenar di Indonesia, yakni L’Oreal hingga Garnier. Sementara untuk produk makanan ada merek-merek tenar seperti Danone hingga Kraft yang produknya banyak tersebar di jaringan minimarket dan supermarket di Indonesia.
Produk Prancis yang masuk ke Indonesia juga menyentuh sektor otomotif, seperti Renault dan Peugeot. Ada juga Total dan elf di sektor energi.
Namun produk-produk Prancis yang sangat tenar di Indonesia adalah merek-merek high end seperti Louis Vuitton, Chanel, Hermes, Yves Saint Laurent. Ada juga merek fesyen lainnya seperti Lacoste, Pierre Cardin.
BPS mencatat sepanjang Januari-Juli 2020 nilai total impor dari Prancis ke Indonesia mencapai US$ 682 juta, turun 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produk yang diimpor Indonesia antara lain, senjata dan peluru 282,029 kg senilai US$ 71,9 juta. Selain itu, pulp and waste paper 111,8 juta kg senilai US$ 45,9 juta. Juga ada impor mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai US$ 436 juta.
Tercatat juga produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta. Produk lainnya yaitu kedelai 120.743 kh nilainya US$ 73.370. Indonesia juga mengimpor mentega 286.790 kg nilainya US$ 238 juta.
Berikut daftar produk dan perusahaan asal Prancis yang banyak ditemui di banyak negara, termasuk Indonesia seperti mengutip berbagai sumber:
- Accor (hotel)
- Babybel (makanan minuman)
- BiC (alat tulis)
- BNP Paribas (perusahaan manajer investasi)
- Chanel (kecantikan dan fesyen)
- Citroen (otomotif)
- Danone (makanan minuman)
- Doux (makanan minuman)
- Evian (makanan minuman)
- Garnier (kecantikan)
- Givenchy (kecantikan dan fesyen)
- Lacoste (fesyen)
- Lancome (kecantikan)
- Loreal (kecantikan)
- Louis Vuitton (fesyen)
- LU (makanan minuman)
- Michelin (otomotif)
- Moulinex (perkakas)
- Nina Ricci (kecantikan)
- Peugeot (otomotif)
- Renault (otomotif)
- Societe generale (perusahaan finansial)
- Tefal (perkakas)
- TOTAL (migas)
- Yves Saint Laurent (kecantikan dan fesyen). (Cnbc/detik)