LINTAS NASIONAL – JOMBANG, Baru-baru ini, seorang lelaki dirawat di rumah sakit akibat dihajar oknum kepala dusun.
Mirisnya, penyebab penganiayaan itu karena korban tak kunjung klimaks usai satu jam berhubungan badan dengan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK).
Tak terima dianiaya, lelaki tersebut akhirnya melaporkan hal ini ke kantor polisi.
Berikut fakta-fakta lelaki dihajar kepala dusun karena tak kunjung klimaks dengan PSK.
Sepakat Durasi 1 Jam
Nasib apes dialami seorang pemuda bernama Achmad Saifudin (24).
Akibat tak kunjung orgasme saat berhubungan badan dengan seorang PSK, Saifudin dihajar hingga mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi di Dusun Tunggul, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Sabtu 7 November lalu.
Berdasarkan informasi, Saifudin awalnya menyewa jasa seorang PSK berinisial SAL (34).
Setelah sepakat, keduanya menyewa kamar milik warga untuk berhubungan badan. Saat itu, Saifudin dan SAL sepakat menetapkan durasi satu jam.
PSK Lapor Kepala Dusun
Namun setelah melewati batas waktu yang ditentukan, Saifudin tak kunjung orgasme.
SAL pun menghubungi Agus Syarifudin (31), lelaki yang selama ini menjabat Kepala Dusun Petengan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Agus kemudian datang ke kamar yang disewa SAL dan Saifudin. Tiba-tiba, dia mendobrak pintu dan langsung menghajar Saifudin menggunakan tangan kosong.
Akibatnya, Saifudin mengalami luka-luka pada bagian wajah. Pelipis matanya juga sobek akibat dipukul Agus. Dia juga merasakan sesak pada bagian dada.
Alami Retak Tulang Rusuk dan Opname
Setelah dianiaya, Saifudin langsung dirawat di rumah sakit. Dia juga melapor ke kantor polisi atas tindakan yang dialaminya.
Laporan ini dibenarkan Kapolsek Jombang AKP Moch Wilono. Menurut Wilono, Saifudin bahkan mengalami retak tulang rusuk.
Sejauh ini, kata Wilono dikutip dari indozone pada Sabtu 14 November 2020 petugas belum bisa memintai keterangan lebih lanjut dari Saifudin.
Sebab, lelaki asal Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur itu masih melalui opaname di rumah sakit. (Red)