LINTAS NASIONAL – CHINA, Dibutuhkan sebagai salah satu bahan utama untuk membuat vaksin COVID-19. Darah biru dari kepiting tapal kuda harganya mencapai Rp 844 juta per galon.
Kepiting tapal kuda atau Horseshoe Crab merupakan salah satu spesies kepiting purba yang diperkirakan sudah ada sejak 450 juta tahun lalu. Kalau di Indonesia, nama kepiting ini lebih dikenal sebagai belangkas atau mimi.
Sejak dulu jenis kepiting yang satu ini memang lebih populer darahnya, dibandingkan dagingnya. Biasanya darahnya ini diambil untuk keperluan medis, salah satunya dalam proses pembuatan vaksin COVID-19.
Dilansir detik.com dan dari Red Chili pada 11 November 2020, kini darah kepiting tapal kuda yang berwarna kebiruan harganya melonjak tinggi. Bahkan kisaran harganya sudah mencapai $60,000 (Rp 844 juta) per galon.
Warna biru dalam darah kepiting ini berasal dari kandungan tembaga dalam haemocyanin yang membawa oksigen ke dalam darah. Karenanya warna darahnya ini bukan kemerahan.
Bukan tanpa alasan mengapa darah kepiting tapal kuda harganya sangat mahal. Menurut beberapa penelitian, darah tapal kuda ini mengandung zat pembekuan khusus yang disebut Limulus Amebocyte Lysate (LAL).
LAL memainkan peran penting dalam menentukan apakah vaksin atau alat medis baru aman dari kontaminasi. Karenanya darah biru dari kepiting ini menjadi kunci atau salah satu bahan utama dalam pembuatan vaksin COVID-19.
Namun karena jumlah kepiting tapal kuda yang tak banyak, darah biru ini menjadi langka. Kebanyakan kepiting tapal kuda harus mati karena darahnya dikuras selama proses pengambilan.
Sisanya yang masih hidup dikembalikan ke habitat awalnya. Banyak organisasi pecinta hewan yang kontra dengan penggunaan darah kepiting sebagai bahan vaksin COVID-19, apalagi jumlah kepiting ini yang terus menurun.
Mereka berharap bahwa di kedepannya, para peneliti bisa menemukan alternatif lain untuk pembuatan vaksin COVID-19.
Tak hanya diburu darahnya saja, banyak orang yang mengambil kepiting tapal kuda untuk dimakan, terutama telurnya. Kepiting ini sering dianggap sebagai makanan eksotik.
Sebelumnya seorang wanita asal Thailand harus kehilangan nyawanya setelah menyantap kepiting tapal kuda yang ditangkapnya. Kepiting tapal kuda ini ternyata sudah terpapar racun yang mengakibatkan nyawa wanita ini tak tertolong. (Red)