LINTAS NASIONAL – SUKABUMI, Beredarnya vidio pernyataan sikap para kepala desa yang tergabung di Apdesi Sukabumi yang viral di whatsapp grup dan media sosial membuat gaduh para insan pers dan LSM. Pasalnya, pernyataan di video itu mengatakan bahwa para kepala desa menyatakan melawan LSM dan Media yang selalu mengobok-obok kepala desa.
Sontak saja video berdurasi pendek tersebut menjadi bahasan dan disikapi serius oleh para insan pers dan LSM yang tidak merasa pernah mengobok-obok kepala desa.
“Sejatinya, pernyataan para kades di video tersebut jangan menyamaratakan semua dengan menyebut media dan lsm,” ujar Wakil Ketua DPD Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Jawa Barat, Zulkarnaini dilansir dari radar sukabumi pada Rabu 25 November 2020.
Menurutnya, tanpa menyertakan kata oknum menjadikan publik mengartikan semua LSM dan Media harus dilawan dan semua LSM dan Media hal yang harus dilawan.
“Media adalah mitra kerja pemerintah yang telah diatur oleh regulasi dan dalam bekerja pun diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 1999,” ujar salah satu insan pers dari salah satu media online.
Pernyataan seperti inilah yang dapat memicu kegaduhan dan kontroversial serta membuat hubungan para kepala desa dengan LSM dan Media menjadi meruncing.
“Kami berharap, dalam kondisi negeri yang sedang mengalami sakit ini jangan menyebarkan pernyataan yang membuat penduduk negeri ini tambah sakit,” pungkasnya.
Dari viralnya video tersebut, beberapa insan pers kemudian membuat video tandingan yang menyatakan ketidaksetujuan atas kalimat yang dianggap kurang layak didengungkan oleh seorang orator tersebut dengan kata akan melawan LSM juga MEDIA tanpa menyertakan kalimat oknum sehingga video berdurasi pendek itu memicu perdebatan dan kegaduhan.
Yang sangat disayangkan, video para kepala desa tersebut tidak mengindahkan protokol kesehatan yaitu jaga jarak guna mencegah terjadinya penularan covid-19.
Berkaitan dengan hal itu, Kepala Dinas PMPD Kabupaten Sukabumi belum bisa dimintai keterangan perihal pernyataan dan kerumunan para kepala desa tersebut. (Red)