LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Beberapa hari pasca dilantiknya Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Periode 2017-2022, perbincangan mengenai sosok Wakil Gubernur (Wagub) pun langsung hangat diperbincangkan oleh publik Aceh.
Hal ini lumrah karena posisi Wagub Aceh sudah lama mengalami kekosongan sejak Nova Iriansyah diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh pada Juli 2018 silam atau pasca penetapan Irwandi Yusuf sebagai tersangka kasus suap.
Jika merujuk perundang-undangan hanya tersedia waktu lebih kurang 2 bulan sampai disepakatinya Dua nama oleh Partai pengusung yang kemudian diusul kepada Gubernur untuk diteruskan kepada DPRA.
Lantas siapa sosok yang tepat untuk menduduki jabatan Wakil Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022?
Menurut Anggota DPR Aceh dari Partai NasDem, Teuku Irwan Djohan, sosok Wagub Aceh yang tepat untuk mendampingi Nova Iriansyah berasal dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) – yang tak lain adalah partainya mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (partai pengusung).
“Kalau menurut saya, sosok Wagub Aceh yang paling tepat berasal dari keluarga besar PNA (Partai Nanggroe Aceh) sebagai partainya mantan Gubernur Irwandi Yusuf,” kata Irwan Djohan dalam keterangan tertulisnya pada Senin 9 November 2020.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR Aceh tersebut, ada beberapa nama dari keluarga besar PNA yang cocok untuk mendampingi Nova Iriansyah, seperti Darwati A. Gani (Anggota DPR Aceh yang juga istri Irwandi Yusuf), kemudian M. Zaini Yusuf (Adik Irwandi Yusuf yang juga politisi dan pengusaha), serta Samsul Bahri alias Tiyong (Anggota DPR Aceh yang juga Ketua Umum Partai PNA).
Selain itu, menurut Irwan Djohan, nama lain dari PNA yang cocok untuk disodorkan sebagai calon Wakil Gubernur adalah Meutuah Agam dan Irwansyah (Tgk. Muksalmina).
“Saya rasa sangatlah logis dan etis, apabila pendamping Nova Iriansyah berasal dari PNA. Terlebih lagi jika berasal dari salah satu keluarga inti Irwandi Yusuf,” sebut Irwan Djohan.
Selain dari Partai PNA, Irwan Djohan juga menyorot kandidat Wakil Gubernur di luar partai pengusung. Menurutnya, beberapa nama dari Partai Aceh (PA) patut dipertimbangkan demi kestabilan politik dan kestabilan pemerintahan di sisa masa jabatan Nova Iriansyah. Seperti diketahui, Partai Aceh adalah partai pemenang di Pemilu Legislatif 2019 dengan jumlah kursi terbanyak di DPR Aceh.
“Jika tujuannya kestabilan politik dan pemerintahan, mungkin para politisi dari Partai Aceh (PA) layak untuk dipertimbangkan, karena PA merupakan parpol pemenang Pemilu dengan jumlah kursi terbesar di parlemen Aceh,” tutur Irwan Djohan.
Menurutnya, nama-nama yang layak dari Partai Aceh untuk masuk bursa calon Wakil Gubernur adalah Tgk Muharuddin (mantan Ketua DPR Aceh), Ermiadi Abdul Rahman (mantan Anggota DPR Aceh), dan Azhari Cage (mantan Anggota DPR Aceh). (Red)