Iklan Lintas Nasional

Masyarakat Alue Bayeu Utang Minta APH Usut Dugaan Penggelapan Dana BUMG

IST

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Tokoh masyarakat Gampong Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen Edidian Putra meminta Inspektorat dan Aparat Penegakan Hukum (APH) Bireuen lakukan audit atas dugaan penyelewengan dana modal Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Mandiri Bersama senilai 290 Juta.

Didampingi sejumlah masyarakat Gampong Alue Bayeu Utang, kepada media ini, Jum’at petang, 4 Juli 2025 di keude Matangglumpang Dua, Edi berharap persoalan di Gampong mereka segera ditangani pihak penegak hukum.

“Kami meminta persoalan ini segera mendapat atensi dari Inspektorat maupun aparat Penegak Hukum,” tutur Edi.

Tak hanya itu, ia juga meminta Inspektorat untuk melakukan audit menyeluruh pengelolaan Dana Desa di gampong Alue Bayeu Utang selama Lima Tahun terakhir semenjak Muda Balia menjabat sebagai Keuchiek.

Audit itu, kata Edi, tentu untuk menjawab persoalan yang sedang terjadi di Desanya, masyarakat berharap masalah ini segera mendapat titik terang, supaya masyarakat bisa mendapatkan keadilan.

“Karena selama ini, informasi terkait pengelolaan Dana Desa di Gampong kami kurang dari kata transparan. Kebanyakan masyarakat tidak tahu. Karena jarang ada rapat umum maupun rapat pertanggujawaban tahunan,” sebutnya.

Dapat disinyalir, tambah Edi lagi, di Gampong Alue Bayeu Utang bukan hanya dana modal BUMG yang menjadi masalah, namun juga hampir keseluruhan dana desa patut dipertanyakan tata kelola dan penggunaannya.

“Apalagi mantan Keuchik telah menyampaikan di media, bahwa semua dana desa dipercayakan untuk dikelola oleh Miftahuddin M Ali,” terangnya.

Edi menyebutkan, sebelum masalah dugaan penyelewengan dana modal BUMG mencuat, masyarakat telah menaruh kecurigaan akan adanya potensi masalah di kemudian hari. Namun, mantan Keuchik Muda Balia selalu membantah ketika ada masyarakat yang menegur atau mengingatkan perihal itu.

“Kami sering komplain kepada mantan Keuchik terkait kecurigaan kami akan bermasalah di kemudian hari. Sudah dari jauh-jauh hari kami ingatkan. Tapi keuchik tidak menggubris, malah dia (keuchik) marah kepada kami,’ tukas Edi. (AZ)