LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Setelah berlarut-larut hampir 20 Tahun akhirnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen berhasil membebaskan lahan seluas 1.800 meter yang ditempati oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat untuk perluasan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah Bireuen.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bireuen H. Mukhlis ST saat mengunjungi lokasi eks Asrama TNI yang akan dibangun RSUD dr. Fauziah di Gampong Bandar Bireuen Kecamatan Kota Juang, Bireuen pada 24 November 2025.
“Hari ini sama-sama kita saksikan lokasi untuk perluasan RSUD Fauziah yang sudah selesai pembebasannya. Sejarah pembebasan sudah berlangsung lama sejak tahun 2008, baru hari tuntas dibebaskan,” ujar Bupati Mukhlis.
Dikatakan Bupati Mukhlis, keberhasilan penyelesaian pembebasan lahan ini merupakan keberhasilan masyarakat Kabupaten Bireuen untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik kedepan.
“Hari ini bisa kita lihat kondisi Rumah sakit dr. Fauziah dengan jumlah ruangan yang terbatas sehingga pasien harus ditempatkan di lorong-lorong sehingga perlu perluasan,” sebut Mukhlis.
Bupati Mukhlis menuturkan, proses pembebasan lahan yang berstatus (Ruislag) sejak tahun 2008 begitu panjang dan alot sehingga membuat skema saling hibah antara TNI dan Pemkab Bireuen. Setelah itu masih juga terbentur dengan berbagai persoalan.
Setelah dilantik Bupati Mukhlis langsung melakukan koordinasi dengan Komandan Kodim 0111 Bireuen, Komandan Korem 011/ Lilawangsa Kolonel Infanteri Ali Imran, Pangdam Iskandar Muda pada saat itu Mayjen TNI Niko Fahrizal sehingga bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (KASAD TNI ) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk membahas proses percepatan pembebasan lahan tersebut.
“Alhamdulillah selesai, Ini sesuai dengan target saya menjadi Bupati Bireuen untuk bisa menuntaskan persoalan ini,” tambah Bupati Mukhlis.
Bupati Mukhlis mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh unsur Pemerintah Kabupaten Bireuen dan jajaran TNI mendukung proses percepatan pembebasan lahan untuk membangun RS Fauziah.
“Keberhasilan ini tidak luput dari kerja keras Pemkab Bireuen, Dandim 0111/Bireuen, Komandan Korem/011 Lilawangsa, Pangdam Iskandar Muda dan Bapak KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang sangat berjasa bagi saya,” ucap Bupati Mukhlis.
Sementara itu, Komandan Kodim 0111/ Bireuen, Letkol Arh. Luthfi Novriadi mengatakan, permasalahan ini sudah lama terjadi semenjak tahun 2007 mulai dari Ruislag hingga nomenklatur saling hibah bisa kita selesaikan pada tahun 2025.
“Semenjak saya menjadi Komandan Kodim Bireuen lebih kurang lima bulan yang lalu, kami mempelajari dokumen-dokumen permasalahan sejak 2007. Lebih kurang sudah berjalan 18 tahun baru bisa kita selesaikan pada tahun 2025 dengan tuntas dan smooth dan lancar,” ujarnya.
Menurut Letkol Lutfhi, hal ini terjadi karena komitmen Bupati Bireuen dalam menyelesaikan permasalahan ini sampai ke Mabes TNI.
“Kami bersama-sama ke Mabes TNI di Jakarta menyampaikan kepada bapak KASAD bahwa permasalahan ini sudah berlarut dan kami sudah menerima manfaat dari lahan yang kita tempati di Blang Bladeh dengan luas sekitar 5 hektar yang disediakan Pemkab. Dari segi aspek taktis dan strategis untuk pasukan kita sudah cukup,” sebut Luthfi.
Letkol. Luthfi menambahkan, penyerahan aset yang ditempati sekitar lima puluhan prajurit dan belasan Purnawirawan dan Warakauri tidak terlepas dari aspek kemanusiaan, karena perluasan Rumah sakit dr. Fauziah untuk saat dinilai sudah sangat urgent.
“Ini sudah kita sampaikan kepada mereka bahwasanya ini dari proses hukum sudah diserahkan kepada Pemkab sehingga sudah tidak haknya kita lagi untuk menempati disini. Pada saat sekarang mereka sudah mencari tempat tinggal masing-masing,” tutup Letkol Lutfhi. (Rahmad Maulida)









