LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) asal Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal terus memperjuangkan, Guru honorer peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kata Illiza jumlah kouta secara nasional mencapai saju juta guru honorer. Sedangkan Kuota untuk Aceh 5249.
“Saya tidak tahu jumlah kuota, sebab ketika pengusulan pemerintah Daerah tidak berkoordinasi dengan DPR RI,” kata
Kata Illiza Sa’aduddin Djamal, saat pertemuan PGRI di Banda Aceh, Minggu 26 September 2021.
Seharusnya Kata Illiza, Pemerintah daerah harus Kabupaten/Kota harus mengkoordinasi dengan DPR RI. Sebagaimana yang dilakukan oleh PGRI Aceh untuk memperjuangkan tenaga honorer ke PPPK.
“Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengkoordinasi dengan PGRI Aceh. Karena PGRI Aceh telah bekerja untuk memperjuangkan PPPK,” jelas Illiza
Menurut Illiza persoalan perekrutan Guru honorer peserta seleksi P3K mencapai satu juta guru. Namun untuk pencapaian itu tidak mudah. Sebab gaji tunjangan PPPK dibayar oleh pemerintah daerah.
“Peserta lulus seleksi, gaji tunjangan akan dibayar pemerintah daerah. Nah kalau pemerintah daerah tidak ketersediaan anggaran untuk membayar tunjangan PPPK, jadi masalah juga,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, selama ada waktu DPR RI terus memperjuangkan nasib guru honorer.
”Selama masih ada waktu tetap Saya perjuangkan,” tegas Illiza.
Sementara ketua PGRI Aceh Al Munzir berharap, pemerintah memberikan afirmasi khusus bagi honorer yang akan pansiun, mekanisme dapat ditempuh dan dipermudahkan.
“Banyak Honorer akan pensiun. Kondisi ini sangat memperihatinkan,” katanya.
Dia menyebutkan, kouta yang diberikan oleh pemerintah untuk PPPK itu rendah. Sedangkan kebutuhan guru di sekolah banyak.
“Jadi di sekolah-sekolah itu membutuhkan guru yang banyak,” ungkapnya. (Red)