
LINTAS NASIONAL, BIREUEN – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST meminta, agar pelaksanaan seleksi beasiswa thalabah hafalan kitab dan hadist, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen berjalan profesional.
“Dewan hakim harus melaksanakan tugas dengan penuh integritas, profesional, dan menjunjung tinggi rasa keadilan,” kata Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, SH., M.M pada pembukaan seleksi beasiswa tersebut, Senin 22 September 2025 di Gedung Dinas Pendidikan Dayah setempat.
Mulyadi juga mengingatkan, agar penilaian yang diberikan sesuai dengan kemampuan santri masing-masing. Menurut Mulyadi, keadilan dan profesionalitas merupakan kunci untuk melahirkan thalabah terbaik.
“Pemerintah Kabupaten Bireuen memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pendidikan Dayah yang telah melaksanakan program strategis tersebut,” sebut Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, program tersebut tidak sekadar kompetisi, tetapi wujud nyata dari perhatian pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dayah di Kabupaten Bireuen.
“Para santri yang mengikuti seleksi hari ini merupakan aset berharga Bireuen. Mereka tidak sekedar calon penerima beasiswa, tetapi juga calon penerus ulama yang akan menjaga dan menyebarkan warisan ilmu agama Islam,” tambah Mulyadi.
Mulyadi berharap, pemberian beasiswa tersebut dapat memotivasi para santri agar lebih giat dalam menghafal kitab dan hadist.
“Program ini juga sejalan dengan visi Pemkab Bireuen yang ingin menjadikan Bireuen sebagai Kota Santri yang berdaya saing di bidang pendidikan Islam,” tutur Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag., M.A.P dalam laporannya mengatakan bahwa, seleksi tersebut diikuti 1.025 santri dari 17 kecamatan.
“Seleksi ini akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 22 hingga 25 September 2025,” sebut Kadis Anwar.
Kadis Anwar menambahkan, seleksi tersebut tidak hanya mencakup hafalan, namun juga aspek pemahaman dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin memastikan bahwa beasiswa ini benar-benar diberikan kepada santri yang layak, yang nantinya akan menjadi duta pendidikan Islam di Kabupaten Bireuen,” tutup Kadis Anwar. [] (red)

















