LINTAS NASIONAL – TARAKAN, Uang pecahan Rp75.000 yang resmi diluncurkan pada saat peringatan HUT RI ke-75 menuai polemik. Sempat viral di media sosial karena gambar uang yang merupakan edisi khusus memuat foto seorang anak mengenakan pakaian adat China. Namun demikian, tuduhan itu ditepis orangtua Muhammad Izzam Athaya, anak yang fotonya tertera dalam gambar uang Rp75.000.
Izzam yang sempat diduga adalah orang China ternyata adalah putra asli Tarakan, Kalimantan Utara. Izzam merupakan anak dari Suku Tidung, salah satu suku asli di pesisir Kalimantan Utara. Suku Tidung memang identik berkulit putih.
Baca: Respons BI Dituding Ada Baju Adat China di Uang Baru Pecahan 75 Ribu
Izzam memang sempat difoto dengan mengenakan baju adat Suku Tidung di Rumah Balai Adat Suku Tidung Tarakan di
Muhammad Izzam Athaya, bocah yang viral fotonya dikira China di uang 75 ribu
Bocah yang kini duduk di bangku kelas 5 SD Negeri 041 Tarakan itu mengaku tidak masalah disebut seperti anak China. Ia tetap senang karena fotonya masuk dalam mata uang Rp75.000 yang dikeluarkan pada edisi khusus memperingati 75 tahun Indonesia Merdeka.
Sementara itu, ayah Izzam, Muhammad Hendra Maulana, juga tidak mempermasalahkan foto anaknya yang diduga ‘Anak China’ viral di media sosial. Ia justru mengaku senang karena pada akhirnya anaknya sebagai anak Suku Tidung di Tarakan semakin dikenal rakyat Indonesia.
“Terus terang sebagai orang tua ada kebanggaan tersendiri, bisa dikenal walaupun akhirnya viralnya beda, tapi tetap saja akhirnya dikenal orang banyak,” kata Hendra Maulana saat ditemui di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa, 18 Agustus 2020.
Uang pecahan Rp75 ribu
Viralnya Izzam tidak hanya membuat bangga orang tua, tapi juga warga Tarakan, khususnya Suku Tidung. Karena dalam sejarahnya, Suku Tidung ini merupakan minoritas yang berada di pesisir Kalimantan. Dengan adanya foto viral ini diharapkan semakin dikenal.
Sebelumnya, Bank Indonesia merespons tudingan sejumlah pihak terhadap desain uang khusus Kemerdekaan Indonesia ke-75. Tudingan yang merebak di media sosial itu terkait adanya gambar baju adat China di uang tersebut.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan desain uang tersebut telah dilakukan sejak 2018 dan telah turut melibatkan budayawan, sejarawan hingga ahli waris proklamator.
Begitu juga pada gambar yang tertera, di bagian belakang yang berisi barisan anak-anak Indonesia berpakaian adat. Rosmaya menegaskan seluruhnya diambil dari kekayaan adat Indonesia.
“Gambar itu tentang keberagaman kebudayaan kemudian pemandangan indah di Indonesia kemudian tarian, baju-baju adat kain dan sebagainya, itu ada pedomanya dilakukan,” ujar Rosmaya. dia saat konferensi pers, Selasa, 18 Agustus 2020. (vivanews)