Iklan Penutupan Jembatan Peudada

Dokter Spesialis Kosong, Anggota DPR RI Kecewa dengan Pelayanan RSUD Fauziah

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Samsul Bahri Bin Amiren Kecewa dengan Pelayanan pihak Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah Bireuen karena tidak ada dokter spesialis Ortopedi yang bertugas satupun pada Selasa 6 Mei 2025.

Kekecewaan Anggota DPR RI tersebut sangat beralasan, pasalnya, dirinya mengantarkan adik kandungnya Zulkifli Bin Amiren yang mengalami patah tulang akibat terjatuh dari pohon serta melihat banyak pasien lainnya telantar di UGD yang juga menunggu penanganan dokter.

Setelah ditangani hampir 3 jam di Unit Gawat Darurat (UGD) dan dilakukan Rontgen, tiba-tiba petugas UGD memberitahukan kepada keluarga bahwa tidak ada dokter spesialis yang akan melakukan tindakan operasi dan pasien diminta agar dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.

Tiyong yang didampingi Tiga Anggota DPRK Bireuen, Taufiq Ridha, Keuchik Min dan Surya Yunus sempat meninjau sejumlah pasien lainnya yang sedang menjalani perawatan di UGD juga mengeluhkan hal yang sama, mereka menunggu penanganan dokter spesialis.

“Saya sempat berkomunikasi dengan pasien-pasien lainnya di UGD, mereka juga mengeluhkan hal yang sama, banyak pasien yang terbengkalai dengan alasan dokter spesialis tidak ada ditempat,” ujar Tiyong kepada Media ini dengan nada Kecewa

Melihat kondisi tersebut Anggota DPR RI Dapil Aceh 2 tidak bisa membendung kekesalannya terhadap pihak rumah sakit plat merah itu, ia sangat kecewa pasien yang harus segera dilakukan tindakan operasi tidak ada satupun dokter spesialis dengan alasan sedang diluar daerah.

“Seyogyanya dokter harus ada 24 jam, apalagi di Rumah Sakit milik Pemerintah untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, ini bukan karena adik saya, tapi juga berlaku untuk pasien lainnya,” ujar Tiyong.

Tiyong menyebutkan, Ini bentuk nyata pelayanan yang tidak becus diberikan kepada pasien yang membutuhkan, pasien yang harus ditangani karena kondisi darurat pihak Rumah Sakit berdalih dokter spesialis tidak ada ditempat karena sedang di luar Daerah.

“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi, Kesehatan merupakan pelayanan Dasar yang harus diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat, tidak ada alasan tidak ada Dokter, pasien yang sudah datang jauh-jauh dan menunggu lama di UGD terpaksa harus pulang dan harus dirujuk keluar Daerah dengan alasan ketiadaan Dokter,” ujar Tiyong dengan nada Kecewa

Akibat kejadian tersebut ia meminta Bupati Bireuen agar melakukan evaluasi pelayanan RSUD Fauziah, pasalnya ia telah banyak mendapat laporan dari masyarakat dokter spesialis sering tidak ada ditempat.

“Bupati Bireuen harus melakukan langkah tegas terhadap pihak manajemen RSUD Fauziah, kebetulan hari ini menimpa keluarga saya bagaimana dengan masyarakat biasa, harus menunggu berhari-hari karena dokter Spesialis sedang berada diluar daerah,” imbuh Tiyong

Ia juga meminta Bupati dan DPRK Bireuen untuk memanggil dan menegur Direktur RSUD Fauziah, apapun alasannya dokter tidak boleh kosong, jikapun ada kegiatan diluar Daerah, harus ada yang pengganti.

“Jika pihak Rumah Sakit tidak mampu mendisiplinkan dokter, apalagi dokter spesialis, ganti saja Direkturnya, orang Sakit tidak ada jadwal, bisa siang, malam, apapun alasannya dokter harus selalu siap menangani pasien kapanpun, mereka digaji untuk melayani masyarakat,” pungkas Tiyong

Sementara itu Direktur RSUD Fauziah dr. Mukhtar MARS yang sempat dikonfirmasi media ini mengakui bahwa dokter spesialis ortopedi sedang berada di Surabaya, jadi pasien atas nama Zulkifli Bin Amiren harus dirujuk ke Banda Aceh.

“Ia benar, dokter Spesialis Ortopedi tidak ada, sedang berada di Surabaya, pasien harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh,” ujar dr. Mukhtar MARS melalui sambungan telepon

Namun saat dikonfirmasi kembali dalam rangka apa dr. spesialis Ortopedi berada diluar Daerah, Direktur RSUD Fauziah tidak lagi menjawabnya. (AN)