LINTAS NASIONAL, Syekh M Nawawi bin Umar Al-Bantani mengutip pembagian jenis orang berpengaruh yang kemungkinan ada di sekitar kita dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam karyanya, Nasha’ihul Ibad, halaman 15, Syekh M Nawawi bin Umar Al-Bantani menyebut empat jenis orang berpengaruh di sekitar kita.
Sebagian darinya terbilang buruk. Sementara sebagian lainnya terbilang orang baik. Dua dari empat jenis manusia tersebut patut dijauhi. Sedangkan dua jenis lainnya layak dijadikan sahabat. Pertama, jenis orang yang tidak banyak bicara dan gelap hatinya. Orang jenis pertama ini adalah ahli maksiat, jahat, dan bodoh.
Waspadalah kalian, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, menjadi bagian dari orang jenis pertama ini. Waspadalah kalian berada di tengah orang-orang jenis pertama ini karena mereka adalah ahli azab.
Kedua, jenis orang yang pandai berbicara dan gelap hatinya. Orang-orang jenis kedua ini sangat cakap dan fasih membahas hikmah dan kearifan-kearifan ilahiah.
Tetapi mereka tidak mengamalkannya. Mereka mengajak orang lain kepada Allah, tetapi mereka sendiri melarikan diri dari-Nya. Jauhilah mereka, pesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, agar kau tidak termakan oleh ucapan manis dan keindahan bahasa mereka karena api maksiat mereka dapat membakarmu dan kebusukan hati mereka dapat membunuhmu.
Ketiga, jenis orang yang tidak banyak bicara dan terang benderang hatinya. Orang-orang jenis ketiga adalah orang-orang yang disembunyikan oleh Allah dari pandangan makhluk-Nya. Mereka dibukakan matanya oleh Allah pada aib mereka sendiri. Hati mereka diterangi oleh Allah.
Mereka diberitahu oleh Allah akan bahaya pergaulan terlalu intensif dengan manusia dan kesialan terlalu banyak berbicara (termasuk menulis status), terlebih di era digital di mana hampir semua manusia individu terkoneksi satu sama lain melalui jaringan internet.
Jenis ketiga ini adalah para wali Allah yang terjaga (mahfuzh) dalam perlindungan-Nya. Segala sesuatu yang ada pada mereka mengandung kebaikan. Hendaklah kalian, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, mengambil bagian dalam bergaul dan berkhidmah pada mereka; niscaya Allah mencintai kalian karena mereka. Keempat, jenis orang yang mempelajari ilmu agama, mengajarkan, dan mengamalkannya. Mereka adalah orang yang mengenal Allah dan ayat-ayat-Nya (al-alim billah wa āyātih atau ulama).
Pada hati mereka, Allah menitipkan ilmu-Nya yang gharib (asing, jarang diketahui orang kebanyakan). Allah melapangkan hati mereka untuk menerima keluasan ilmu-Nya. Waspadalah kalian, pesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, untuk menentang, menjauhi, dan meninggalkan nasihat mereka.
Demikianlah empat jenis orang berpengaruh yang kemungkinan ada di sekitar kita kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang dikutip Syekh M Nawawi Banten dalam Kitab Nashaihul Ibad. Wallahu a’lam.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
NU.online