LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Publik Aceh kembali dihebohkan dengan beredarnya rencana pengadaan puluhan ribu handuk oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang tercantum dalam dokumen Pelanksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2021.
Dalam dokumen belanja bantuan sosial barang yang direncanakan kepada individu tersebut tertera jelas nama penerima dan alamat serta jumlah yang akan diterima semuanya dalam bentuk handuk dengan jumlah 280 dan 350 lembar per individu.
Untuk spesifikasi harga per lembar sebesar 100 ribu, untuk total anggaran per individu mulai dari 27 juta hingga 35 juta.
Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh Syakya Meirizal mempertanyakan rencana BRA yang menganggarkan puluhqn ribu handuk untuk disalurkan kepada eks kombatan dan korban konflik Aceh.
“Kepada saudara kami rakyat Aceh dari kalangan eks kombatan dan korban konflik, dibawah ini kami tampilkan data calon penerima Bantuan Sosial yang Direncanakan Kepada Individu pada Badan Reintegrasi Aceh.
Ada puluhan ribu lembar handuk yang akan diadakan oleh BRA untuk disalurkan kepada masyarakat korban konflik dan eks kombatan. Soal kepatutan dan kelayakan calon penerima, silakan cek sendiri.
Pertanyaannya, apakah korban konflik dan eks kombatan butuh bantuan handuk tersebut? Apakah Bansos dari BRA ini sudah memenuhi rasa keadilan bagi kalangan eks kombatan dan korban konflik? Jika program ini tidak mampu menjawab persoalan substansial bagi eks kombatan dan korban konflik, lalu untuk kepentingan siapa program ini dianggarkan dalam APBA 2021.
Jika hanya sekedar menghambur-hamburkan uang takziah korban perang untuk kepentingan oknum-oknum tertentu, maka Gubernur Nova, Sekda Taqwa dan Ketua BRA wajib mempertanggungjawabkannya kepada seluruh rakyat Aceh,” demikian tulis Syakya Meirizal di laman facebooknya pada Selasa 23 Maret 2021.
Sementara itu Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Sayed Fakhrurrazi hingga berita ini diturunkan belum membalas konfirmasi yang dikirimkan lintasnasional.com melalui pesan Whasstapp meskipun contreng dua dan terlihat online. (Red)