LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Hj. Rizayati, Megawati Soekarnoputri dan Grace Natalie, mereka merupakan sosok Perempuan yang menjadi Pimpinan Partai Politik di Indonesia.
Hanya sedikit di antara perempuan Indonesia yang menyandang posisi ketua umum parpol, saat ini ada dua perempuan Indonesia yang menjabat Ketum Parpol setelah Grace Natalie mundur dari Ketum PSI karena fokus menyelesaikan kuliah di Singapura.
Megawati Soekarnoputri Putri
Megawati Soekarnoputri menjadi figur terlama yaitu 32 Tahun menjabat ketua umum partai.
Megawati Soekarnoputri menjabat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia atau PDI periode 1986 sampai 1996 dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sejak 1999 sampai sekarang.
Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai politik terlama di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Megawati bahkan heran kenapa kader PDIP selalu memilihnya sebagai ketua umum.
Hj. Rizayati
Perempuan satu ini sedang hangat dibicarakan publik, pasalnya di usia yang masih sangat muda sudah menjadi pemimpin dan pendiri Partai Politik Nasional dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Imza Rizky Jaya Group, perusahaan multi nasional yang dipercayakan menangani sejumlah proyek multiyears.
Istri dari Imran Abdul Hamid tersebut menjadi Pemimpin dan Pendiri Partai Politik Termuda saat ini, lahir dari keluarga sederhana di Usianya yang masih 36 Tahun ia mampu mendirikan Partai Politik Nasional dan menjabat sebagai Presiden Partai Indonesia Terang.
Hj. Rizayati juga mencatatkan namanya di kancah perpolitikan Nasional sebagai Pemimpin Partai Perempuan yang Ketiga setelah Megawati dan Grace Natalie, sementara untuk lingkup Aceh Hj. Rizayati merupakan Pemimpin dan pendiri Partai Nasional kedua setelah Surya Paloh.
Meskipun PINTER baru berusia seumur jagung dan masih proses verifikasi, namun Hj. Rizayati menargetkan partai yang dipimpinnya akan ikut Pemilu perdana di Tahun 2024.
Sosok Hj. Rizayati juga merupakan salah satu perempuan pengusaha sukses di Indonesia, sukses menegembangkan bisnis dan dikenal dengan kegiatan sosialnya sehingga mampu meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional pada Tahun 2020 dan 2021 dati berbagai lembaga dan kementerian.
Diantaranya Sebagai wanita Inspiratif Tahun 2020 versi majalah Opini, dari Lembaga Seven Media Asia, dengan katagori “The Best Inovative Woman Bussines Figures 2020”, dari Lembaga Aplus Creative Indonesia dengan katagori, ”The Most Excellent Lighting Contractor & Service Excellent 2020,”.
Kemudian dari Indonesia Development Acheivement Foundation (IDAF) bekerjasama dengan Venna Event Management denga Kategori TheBest National Acheivement Prestigious Award 2020 kategori Leading Company in Construction of The Year 2020.
Kemudian pada Januari 2021 Ia juga menerima Star Media Awards Management dengan Kategori “Perempuan Pengusaha Hebat”, dari Indonesian Creativity and Best Leader Award 2021 dengan katagori “The Most Reputable Construction Company of The Year”, sementara pada maret lalau ia juga meraih penghargaan Creative Innovative Leader and Professional Champions Award 2021
Sejak di deklarasikan hingga saat ini PINTER masih terus melengkapi syarat yang dibutuhkan oleh Kemenkum dan HAM untuk kepentingan verifikasi Badan Hukum dan verifikasi faktual oleh KPU RI. “Insya Allah target kita adalah ikut Pemilu 2024,” tegas Hj. Rizayati
Grace Natalie
Awalnya bekerja sebagai pembawa acara berita, Grace Natalie akhirnya memilih masuk ke dunia politik setelah merasa gemas dengan praktik mahar politik. Dari kegelisahannya, Grace Natalie mendirikan Partai Solidaritas Indonesia karena ingin mendorong orang-orang baik untuk masuk ke dunia politik.
Grace pun memutuskan mundur dari dunia media pada 2012. Ia lalu banting setir ke kancah politik pada 2014 dengan menjadi Ketum PSI, partai yang mengidentikkan diri dengan anak-anak muda.
PSI didirikan pada 16 November 2014 dan resmi menjadi badan hukum setelah melalui verifikasi Kementerian Hukum dan HAM pada 7 Oktober 2016. Grace didampingi Raja Juli Antony sebagai sekjen.
Namun di Pemilu 2019 PSI tidak lolos Parlementary Treshold (PT) 30 persen, kemudian Grace resmi mengundurkan diri dari Ketum PSI karena fokus menyelesaikan studi di Singapura.
PSI kemudian digantikan Giring Nidji mantan vokalis Band Nidji. (Red)