LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pekerjaan penimbunan jalan Desa Gampong Baro Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan anggaran senilai 50 juta ditimbun seadanya dan cilet-cilet.
Anggaran penimbunan jalan Desa tersebut bersumber dari bantuan program Insidentil Tahap IV Provinsi Aceh dari Pupuk Kaltim Indonesia Tahun 2020.
Menurut pantauan media di lokasi, setelah dilakukan penimbunan, jalan dengan lebih kurang sepanjang 300 meter tersebut sudah sulit dilalui kendaraan Roda dua karena ditimbun dengan tanah gunung tanpa diratakan dengan alat berat atau Compact.
Salah satu masyarakat setempat yang berada di lokasi mengatakan jalan tersebut dikerjakan sekitar bulan November 2020 lalu hanya ditimbun seadanya.
“Lihat sendiri bang, jalannya tambah hancur setelah ditimbun, paling diperkirakan hanya menghabiskan anggaran 5 juta,” katanya sambil tersenyum pada 19 Januari 2021 lalu
Menurutnya, sebelum ditimbun jalannya mudah dilalui karena tanahnya keras, namun setelah ditimbun jadi tambah hancur.
“Apalagi musim hujan, saat ini sudah tidak bisa dilalui roda dua, apalagi roda empat,” lanjutnya
Sementara itu Keuchik Gampong Baro mengatakan, penimbunan jalan tersebut merupakan bantuan dari PT. PIM, dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok, yakni Yusmadi sebagai ketua kelompok bersama anggota lainnya.
“Dikerjakan oleh Yusmadi yang merupakan Ketua Poros Muda Bireuen, terkait timbunan seadanya, nanti saya akan mengingatkan mereka agar dibuat lebih baik lagi atau jumpai saja dia, biar lebih jelas,” kata Keuchik
Sementara itu Ketua Poros Muda Bireuen Yusmadi yang dijumpai di lokasi Pembangunan jalan pada 21 Januari 2020 lalu mengakui bahwa saat itu jalan tersebut hanya ditimbun apa adanya dengan alasan musim hujan dan berjanji akan segera memperbaikinya.
“Nanti kita perbaiki lagi, kita timbun lagi diatasnya, diatasnya juga kita timbun dengan pasir, terus kita Compact, biar mudah dilalui” kata Yusmadi
Menurut Yusmadi pekerjaan Perkerasan jalan tersebut harus dipertanggungjawabkan ke PT. PIM. “Nanti mereka juga akan turun kembali meninjau ke lokasi,” kata Yusmadi
Hingga Rabu 24 Februari 2021 jalan tersebut tak kunjung diperbaiki, sangat disayangkan bantuan dari salah satu perusahaan terbesar milik negara untuk masyarakat.
Padahal tujuan bantuan PT. PIM untuk membangun jalan salah satunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, mereka menyalurkan bantuan tersebut dengan sistem swadaya (dikerjakan lansung oleh kelompok masyarakat setempat. (A-D)