LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Memasuki musim tanam tahun 2021, sejumlah petani di Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Salah seorang petani di Kecamatan Samalanga, Bireuen, Rahmadi menyebutkan saat ini sangat sulit memperoleh pupuk bersubsidi dan jika kelangkaan pupuk terus berlanjut dipastikan akan berdampak pada kualitas hasil panen.
“Jika dalam satu hektar hasil panen mencapai tujuh ton, bisa jadi hanya empat ton, disebabkan kekurangan pupuk bersubsidi,” kata Rahmadi kepada wartawan lintasnasional.com pada Selasa 5 Januari 2021
Mewakili para petani setempat Rahmadi sangat berharap pemerintah Daerah dan DPRK bisa segera mencarikan solusi bagi permasalahan yang hampir tiap tahun dialami oleh petani.
“Ini masalah klise yaitu kelangkaan pupuk di musim tanam, dari dulu hingga saat ini selalu bermasalah, gak pernah beres, ini karena Pemerintah tidak peduli dan tidak peka terhadap keluhan para petani,” kata Rahmadi.
Rahmadi meminta Pupuk subsidi yang dialokasikan harus tepat sasaran, sesuai jumlah yang dibutuhkan dan tepat waktu saat musim tanam tiba.
“Jangan sampai pada saat musim tanam petani malah kesusahan mendapatkan pupuk, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas dari tanaman padi itu sendiri,” tutur Rahmadi.
Ia juga meminta para petani dan semua pihak untuk mengawasi pupuk bersubsidi, jika ada permainan dari oknum yang tidak bertanggung jawab atau penyuplai harus segera dilaporkan ke pihak berwajib.
“Distribusi pupuk bersubsidi harus kita awasi bersama, agar petani-petani bisa merasakan manfaat subsidi tersebut secara tepat sasaran, bisa melakukan penebusan dan pembelian pupuk bersubsidi untuk lahan pertanian mereka, yang jelas kita harus bersama para petani, pejuang ketahanan dan kedaulatan pangan di negara kita,” tutup Rahmadi. (Putra Samalanga)
