LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Anggota DPRK Bireuen Fraksi Partai Aceh Muslim Abdullah merespon keluhan Masyarakat terkait jalan rusak dan tergenangi air.
Setelah membaca pemberitaan dan respon masyarakat di media lintasnasional.com, Muslim lansung menghubungi dinas terkait di Kabupaten Bireuen terkait kondisi jalan utama menuju Kota Samalanga.
“Saya tadi lansung menghubungi pihak dinas Kabupaten Bireuen, namun mereka menyampaikan jalan tersebut bukan wewenang Pemkab tapi wewenang Propinsi dengan menggunakan anggaran APBA,” kata Muslim kepada wartawan lintasnasional.com pada Senin 22 Juni 2020.
Lebih lanjut Muslim mengatakan jalan tersebut sudah pernah diusulkan untuk perbaikan dan pelebaran, namun setelah itu dirinya tidak tahu lagi kelanjutannya.
“Pernah diusulkan ke Propinsi untuk pelebaran dan perbaikan, namun entah dimana kendalanya, bisa jadi saat itu terkendala dengan pembebasan lahan,” ujar Muslim
Menurut politisi Partai Aceh asal Samalanga tersebut, jalan tersebut harus segera diperbaiki karena bukan hanya warga Samalanga yang melintasi tapi ribuan kendaraan dari berbagai daerah melewati jalan tersebut.
“Banyak Santri dan orang tua santri Dayah Mudi Mesra dan Ummul Ayman yang tiap hari melintasi jalan tersebut, kalau tidak segera diperbaiki kerusakan bisa melebar serta akan memakan korban,” lanjut Anggota DPRK dua periode tersebut
Sebagai anggota Legislatif dirinya mendesak Pemkab Bireuen dan Pemerintah Propinsi untuk segera memperbaiki jalan tersebut dan berjanji akan membahas dalam rapat dengan Ketua DPRK.
“Saya akan mengawal dan akan berkoordinasi dengan Anggota DPR Aceh dari Dapil Bireuen terkait kondisi jalan tersebut, sebagai putra Samalanga saya malu dengan orang dari berbagai daerah yang tiap hari melintasi jalan tersebut, ” pungkas Muslim
Sebelumnya diberitakan, Warga Samalanga Kabupaten Bireuen keluhkan kondisi jalan rusak yang terus menerus tergenang air ketika hujan turun. Pengguna jalan yang melintas harus selalu berhati-hati lantaran banyak lubang di jalan yang tertutup jika musim hujan.
Jalan tersebut merupakan jalan masuk ke kota Samalanga dan Pesantren Mudi Mesra yang tiap hari dilalui oleh ribuan kendaraan baik penduduk setempat dan dari luar daerah. (Romeo)
