LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Warga Samalanga, Kabupaten Bireuen keluhkan kondisi jalan rusak yang terus menerus tergenang air ketika hujan turun. Pengguna jalan yang melintas harus selalu berhati-hati lantaran banyak lubang di jalan yang tertutup jika musim hujan.
Jalan tersebut merupakan jalan masuk ke kota Samalanga dan Pesantren Mudi Mesra yang tiap hari dilalui oleh ribuan kendaraan baik penduduk setempat dan dari luar daerah
Jalan tersebut sudah cukup lama tidak mendapat perbaikan, sehingga membuat kerusakan bertambah parah. Terlebih jika hujan deras turun yang membuat genangan air semakin meninggi.
“Sering banget kerendam air jalan ini. Nambah sulit jadinya kalau mau lewat, soalnya kan ketutup air yang lubang-lubang itu sama banyak batu-batu yang lepas,” kata Ahyar, pengendara sepeda motor yang kerap melintas di lokasi pada Senin 22 Juni 2020.
Menurutnya, jalan yang kerap dilalui kendaraan roda dua dan empat tersebut sudah cukup lama dibiarkan terbengkalai, sehingga menambah kerusakan di sekitarnya.
“Ya udah lumayan lama, sampe sekarang belum ada diperbaiki,” akunya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat Samalanga di Banda Aceh Fuadi, ia mengaku, kondisi jalanan tersebut kalau terus dibiarkan kian parah rusaknya, lubangnya kian melebar.
“Kita sudah lama mengeluhkan kerusakan jalan tersebut, tapi belum diperbaiki. Apalagi disini banyak truk dan kendaraan roda 4 lainnya yang tiap hari melintas,” jelasnya
Lanjutnya, sebelumnya sempat beredar informasi bahwa untuk jalan tersebut sudah dianggarkan melalui APBA untuk perbaikan dan pelebaran.
“Namun perbaikannya sampai sekarang tak kunjung dilakukan, entah bagaimana sudah keberadaan anggaran tersebut,” lanjutnya
Dirinya bersama masyarakat lainnya meminta Pemkab Bireuen, DPRK, DPRA dan pihak terkait lainnya untuk segera melakukan perbaikan pelebaran jalan tersebut.
“Kami berharap para pemangku kebijakan jangan tutup mata terhadap keadaan kami disini, apalagi jalan ini merupakan jalan utama masuk ke Dayah ternama di Aceh yakni Mudi Mesra Samalanga,” pungkasnya (Putra)