Iklan Lintas Nasional

Pamit ke Suami Ternyata Temui Selingkuhan, Esoknya Ditemukan Tewas di Kolam Buaya

LINTAS NASIONAL – KALTIM, Sebuah kisah perselingkuhan berujung maut dialami seorang wanita muda dari Kalimantan Timur bernama Fransisca Wahyu Retno Panuntun.

Wanita berusia 25 tahun ini dibunuh oleh selingkuhannya sendiri secara keji. Fransisca dibunuh oleh Ricky Ashary secara keji usai berhubungan intim di dalam mobil.

Betapa tidak? Pria 34 tahun itu membuang mayat Fransisca ke kolam penangkaran buaya Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Sempat Pamit Keluar kepada Suami

Kisah tragis berawal ketika Fransisca pamit keluar kepada suaminya pada Selasa, 20 Oktober 2020, sekitar pukul 21.00 Wita.

Rupanya, Fransisca sebelumnya sudah janjian dengan Ricky untuk bertemu di rumah sakit. Fransisca keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.

Setelah bertemu Ricky, sepeda motor Fransisca dititipkan di rumah sakit. Fransisca dan selingkuhannya itu kemudian meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil.

Dibunuh dan Dibuang di Kolam Buaya

Menurut keterangan Kapolres Berau, AKB Edy Setyanto, korban diajak berhubungan badan di sebuah lokasi sebelum karaoke.

Setelah karaoke, keduanya ke lokasi tempat kejadian perkara untuk melakukan hubungan badan kedua. Di lokasi inilah, pelaku menghabisi korban.

Tangan korban diikat, mulutnya dilakban. Mayat korban dibuang ke kolam penangkaran buaya dengan harapan dimakan buaya.

Upaya Menghilangkan Jejak Gagal

Sayang, upaya pelaku untuk menghilangkan jejak tidak membuahkan hasil. Sebelum jatuh ke kolam, mayat korban tersangkut di ranting pohon.

” Yang namanya kejahatan tidak ada yang sempurna karena mau dibuang nyangkut ranting, kalau masuk dimakan buaya jasadnya,” kata Edy Setyanto.

Mayat korban ditemukan keesokan harinya secara tidak sengaja oleh keluarga Surya Emy, seorang kepala kampung di Tepian Buah, Kecamatan Segah, pada Rabu 21 Oktober 2020 sekitar pukul 17.25 Wita.

Awalnya Mengira Boneka Tersangkut

Menurut keterangan Emy, awalnya ia dan keluarganya ingin pulang ke Tepian Buah usai jalan-jalan di Tanjung Redeb.

Namun dalam perjalanan, anaknya ingin buang air kecil. Dia memutuskan singgah di Mayang Mangurai, sekitar pukul 17.12 Wita.

” Awalnya anak saya mengira boneka. Ternyata setelah dipastikan ternyata manusia,” jelas Emy menceritakan awal penemuan mayat korban.

Sempat Takut untuk Mengadu

Emy mengaku anaknya sempat ragu mengadu ke dirinya karena khawatir bikin kaget dan panik keluarga. Bahkan, anaknya juga melihat bekas potongan tali dan jejak mobil di sekitar korban.

Menurut Emy, keberadaan mayat di lokasi itu belum lama, karena korban terlihat masih segar.

” Karena saya bingung lapor ke mana, jadi saya lapor ke Polsek Segah. Kapolres juga saya hubungi,” pungkasnya. (dream)