Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Pembina UMKM Nasional: Pelaku Usaha Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan soko guru perekonomian lokal dan nasional. Hal itu karena sektor riil ini menjadi pilar atau tiang roda ekonomi secara menyeluruh hampir semua sektor.

Hal ini juga terbukti pada UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) sektor UMKM mendapat perhatian utama. Dimana strategi penciptaan lapangan kerja melalui UU Ciptaker justru dengan memprioritaskan UMKM sebagai leading sektor

Hal ini dapat dilihat dalam konsideran “Menimbang” UU Ciptaker bahwa pemberian kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM diletakkan pada susunan terdepan bersama-sama dengan koperasi, baru kemudian disusul dengan peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja.

Diketahui, proritas UMKM sebagai leading sektor mengacu pada data bahwa kontribusinya terhadap PDB mencapai 60,3 persen. Kontribusi UMKM yang besar terhadap perekonomian belum diiringi dengan perhatian yang maksimal terhadap pengembangan UMKM.

Salah satu pembina UMKM Nasional, Dr (Cn) Hj. Rizayati, SH, MM mengungkapkan, agar para pelaku usaha UMKM bisa menembus pasar dan naik kelas, perlu adanya sinergi Bersama antara pemerintah dan swasta, dengan memberikan bantuan maupun pelatihan bagi pelaku usaha UMKM baik dari segi desain, kualitas, packaging serta promosi.

Dengan demikian, kata dia, diyakini para pelaku usaha UMKM akan mampu menembus pasar dengan produk-produk yang berkualitas.

“Kita harus siap bersaing. UMKM harus jadi tuan rumah di negeri sendiri, UMKM jangan hanya jadi penonton, jangan tenggelam, harus mampu bersaing, di tengah gempuran produk-produk impor. Ini juga yang menjadi fokus kami, dalam membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia,” kata Hj. Rizayati kepada Senin 14 Maret 2022

Hj. Rizayati mengungkapkan, di tengah persaingan global saat ini, para pelaku usaha UMKM harus berbenah diri. Apalagi, di era perdangan bebas seperti sekarang ini, dimana produk-produk luar negeri masuk Indonesia secara bebas.

Hal yang bisa dilakukan, kata penggagas program Indonesia Terang ini, adalah memprotek masyarakat dan meningkatkan kualitas produk.

“ Ini menjadi tantangan kita semua. Kita harus memprotek masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri. Disamping itu, UMKM kita harus meningkatkan kualitas hasil produk, sehingga tidak kalah bersaing. Dengan demikian, diharapkan UMKM mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dengan produk-produk yang berkualitas,” tuturnya.

Tak kalah penting, kata peraih berbagai penghargaan bergengsi ini, pelaku usaha UMKM harus terus berinovasi, dengan memanfaatkan potensi ekonomi digital.

“Sekarang ini era digital, kita harus memanfaatkan potensi itu, untuk meningkatkan kinerja sehingga produk UMKM bisa menembus pasar global. Saat ini perkembangan konektivitas digital semakin membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produknya pada etalase digital seperti marketplace maupun media sosial,” ungkapnya (Red)