LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Pertemuan itu dilakukan di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.
“Presiden PKS, Sekjen dan jajaran telah hadir bersama kami, dapat saya sampaikan bahwa PKB dan PKS ini sama-sama partai berbasis keumatan yang kemudian ibarat kata hari ini, kita ada di dalam koalisi, sementara PKS berada di luar koalisi. Tadi sangka kita PKS ini silaturahim ke PKB ini pasti nanti akan mau masuk koalisi. Jadi kita alhamdulillah kalau PKS bersedia masuk koalisi, sehingga purna sudah republik ini, semuanya dalam satu kesatuan membangun negeri,” Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Muhammad Hasanuddin Wahid kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Rabu 28 April 2021.
“Tapi ternyata sahabat-sahabat PKS merasa bahwa bagi tugas kita di dalam koalisi itu, PKB itu kalau pakai bahasanya itu yang bagian amar ma’ruf, kalau PKS bagian nahi mungkar. Kita berbagi kayaknya begitu, kita bagian amar ma’ruf karena kita bagian dari koalisi, beliau di luar koalisi jadi bagian nahi mungkar, kritik dan sebagainya tetap kita perlukan buat negeri ini,” sambungnya.
Hasanuddin mengatakan, PKS dan PKB memiliki pandangan politik yang sama, yaitu politik rahmatan lil alamin. Dia berharap, Indonesia dapat menjadi negara maju dan sejahtera.
“Politik rahmah, itulah yang sedang kita bangun agar Indonesia di 2024 nantinya benar-benar mampu menjadi bangsa yang benar-benar maju dan sejahtera,” ucap Hasanuddin.
Dalam kesempatan yang sama,Sekjen PKS, Aboebakar Alhabsyi menyebut banyak titik temu antara PKS-PKB yang juga lahir dari rahim umat. Dia menyebut, kesamaan antara PKS dan PKB salah satunya dalam menghadapi persoalan umat.
“Satu hal yang menarik adalah, kita banyak bertemu dalam titik persoalan keumatan, dan persoalan berbangsa dan bernegara, mulai dari implementasi islam rahmatan lil alamin. Itu yang kita inginkan. Maupun persoalan kontra terorisme dan islamphobia,” jelas Aboebakar.
“Selanjutnya, kedua partai memiliki kesepahaman sinergi mewujudkan islam rahmatan lil alamin, yaitu dengan menjaga suasana keumatan agar tetap sejuk, tanpa gesekan dan diharapkan visi keumatan ini akan mampu membangun peradaban secara bersama-sama,” katanya. (detik)