
LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Masyarakat Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen membutuhkan disediakannya Kantor Unit Bank sebagai lembaga yang membantu berbagai transaksi keuangan di pusat Kecamatan tersebut.
Hal itu mengemuka dalam rapat Pra Musrembang yang digelar di Kantor Kacamatan Simpang Mamplam pada Selasa 26 Januari 2021, sejumlah Keuchik menyampaikan di forum bahwa saat ini sudah sangat membutuhkan dibangunnya Bank Unit.
“Warga Simpang Mamplam yang terdiri dari 41 Desa bekerja sebagai nelayan, petani dan pegawai negeri, pengusaha menginginkan dibangunkan Bank untuk meudahkan melakukan transaksi serta menghimpun dan menyalurkan dana mereka,” kata Keuchik Meunasah Mamplam Mustawa
Keuchik Mustawa mengatakan Permintaan tersebut sudah pernah disampaikan pada Musrembang-musrembang sebelumnya namun hingga saat ini belum terealisasi dan tidak ada yang merespon.
“Yang saya sampaikan adalah keluhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun mrndambakan dibangunnya lembaga Keuangan di pusat Kecamatan Simpang Mamplam,” kata Keuchik yang akrab dipanggil Caplen tersebut.
Keuchik Caplen mengatakan Karena Akses Bank agak jauh yaitu harus ke Kecamatan lainnya, jadi selama ini warga Simpang Mamplam menyimpan uang di kaleng atau di bawah bantal. Uang tersebut mudah hilang, mereka juga boros, karena uang miliknya tidak ditabung.
“Kebiasaan lainnya yang terjadi karena tidak ada bank yakni warga di sejumlah desa menggunakan jasa seseorang untuk mengirim uang ke anggota keluarganya diluar daerah harus menggunakan menempuh jarak yang jauh dan menggunkan jasa orang lain,” lanjut Keuchik Caplen
Syauqi Futtaqi yang merupakan Wakil Ketua DPRK Bireuen berjanji akan menindaklanjuti aspirasi warga Simpang Mamplam agar disediakannya Bank atau lembaga Keuangan di pusat Kecamatan.
“Saya akan menyampaikan aspirasi warga kepada Bapak Bupati pihak Bank dan pihak terkait lainnya untuk disediakannya Bank di Pusat Kecamatan Simpang Mamplam,” kata Syauqi
Hadi pada Acara pra Musrembang Tersebut seluruh Keuchik di Kexanatan Simpang Maplam, Camat, Anggota DPRK Bireuen dan sejumlah pihak lainnya. (Red)