Iklan Lintas Nasional

2.000 Relawan Satgas Covid19 Mundur karena Kecewa Pembagian Masker ke Massa Habib Rizieq

@kompas

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Sebanyak 2.000 relawan pendukung Satgas Covid-19 Jabodetabek mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri lantaran kecewa dengan aksi pembagian 20.000 masker yang diberikan BNPB ke massa saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab pada 12 November lalu.

Koordinator relawan pendukung Satgas Covid-19 wilayah jabodetabek, Abdul mufid mengatakan, pengunduran diri ini sudah disampaikan kepada Kepala Satgas Covid-19 Doni Monardo pada Kamis 19 November 2020 kemarin.

“Kalau bidang lain kami tidak tahu mundur juga atau tidak tapi kalau kami, kemarin sudah disampaikan ke Pak Doni dan responnya biasa saja. Katanya ‘ya silakan saja mundur’ ya sudah, berarti sudah kita tidak dibutuhkan lagi,” kata Abdul Mufid dikutip pada Jumat 20 November 2020

Mufid mengaku kecewa dengan sikap pimpinannya, Doni Monardo. Pembagian masker itu secara tidak langsung menurut Mufid, Doni telah mendukung acara yang menimbulkan kerumunan hingga ribuan orang itu. Dia menilai pembagian masker itu sangat bertolak belakang dengan tujuan Satgas Covdi-19 yaitu mencegah penularan dengan mencegah kerumunan.

“Alasan kami mundur karena kami kecewa dengan pimpinan. Kami bekerja keras tanpa pamrih, nah pimpinan kami malah membagikan 20 ribu masker, ibaratnya kan beliau mendukung,” kata dia.

Menurutnya, apa yang dilakukan relawan Satgas Covid-19 bidang pendukung selama delapan bulan ini menjadi sia-sia. Dia bahkan merasa, kinerja para relawan tidak dihargai.

“Sia-sia yang kita lakukan dari Maret, ibaratnya beliau tidak menghargai kinerja relawan di bawahnya yang langsung turun ke masyarakat bekerja mengatasi Covid-19,” ujar dia.

Tetap Terjun ke Masyarakat

Meski begitu, Mufid mengaku bersama teman-teman yang lain akan tetap terjun ke masyarakat melakukan apa yang biasa mereka lakukan saat menjadi relawan pendukung Satgas Covid-19. Namun, dia berkomitmen untuk tidak menggunakan nama Satgas Covid-19.

Dia dan teman-temannya akan membawa nama lembaga sosialnya maisng-masing. Sebab, kata dia, 2.000 relawan yang memngundurkan diri ini memang telah tergabung dengan beberapa lembaga atau komunitas sosial.

“Kita kan jadi relawan dengan keikhlasan. Ibaratnya kita kan digaji tanpa honor, dari pada kita dikecewakan lebih baik kita membesarkan nama lembaga kita sendiri. Kita risiko tertularnya kan juga besar,” katanya.

Selama menjadi relawan Satgas Covid-19, para relawan bidang pendukung ini memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat terhadap langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19. Para relawan ini juga melakukan pendampingan jika ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka akan membantunya untuk melaporkan ke dinas kesehatan terdekat untuk diperiksa dan dirawat hingga sembuh. Selain itu, para relawan ini juga membantu Satgas untuk mencegah adanya klaster baru di masyarakat yang baru didapati kasus Covid-19.

“Kami juga rutin memberikan laporan kalau ada masyarakat yang kena Covid-19 atau terdampak Covid-19, kita langsung hubungi tenaga medis dan aparat terkait,” ujarnya

“Intinya kami akan mundur atas nama relawan bidang pendukung Satgas Covid-19, kita akan tetap turun namun tidak membawa nama Satgas,” tambahnya.

Respons Doni Monardo

Secara terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Doni Manardo pun merespon mundurnya para relawan Satgas Covid-19 ini. Dia mengatakan, seorang anggota Satgas Penanganan Covid-19 seharusnya dituntut untuk bisa mengendalikan emosi agar tepat dalam mengambil langkah dan keputusan. Menurutnya, relawan harus memiliki sifat sabar dalam melakukan perjuangan.

“Jadi memang kita dituntut pengorbanan, dituntut kesabaran. Kalau ada satu masalah yang terjadi, sebaiknya tidak boleh dilakukan secara emosional,” kata Doni, Jumat 20 November 2020.

Meskipun begitu, Doni mengatakan pihaknya tidak mampu untuk menghalangi para relawan yang mau mundur. Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja keras para relawan selama 8 bulan ini. Doni pun berharap, kerjasama antar semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini tetap berjalan, sebab kata dia, hal itu sangat dibutuhkan.

“Kami pun tidak bisa melarang. Karena para relawan ini bekerja dengan dasar hati nurani. Bekerja berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan,” kata dia.

Doni mengungkapkan saat itu kerumunan massa sudah tidak bisa dihindari. Langkah yang diambil Satgas adalah memberikan masker sebanyak 20.000.

“Pemberian masker bukan bagian dari upaya mendukung acara. Upaya pemberian masker kepada penyelenggara acara pernikahan anak Rizieq karena langkah-langkah seperti menghindari kerumunan, sudah tidak bisa dilakukan,” kata Doni dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (15/11).

Doni menyadari langkah Satgas melahirkan pro dan kontra. Oleh sebab itu, dia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang kontra atau tidak mendukung pembagian masker tersebut. Padahal, kata Doni, tujuan utama Satgas yakni untuk keselamatan rakyat Indonesia.

“Solus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” ungkapnya.

Bagikan Masker dan Hand Sanitizer
Rizieq Syihab akan melangsungkan pernikahan putrinya Syarifah Najwa Syihab di tempat tinggalnya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Bersamaan dengan acara itu, juga digelar panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Panitia acara mengaku pihaknya mendapatkan pemberian 10 ribu masker dan hand sanitizer dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“BNPB tadi memberikan masker medis 10.000 dan masker kain 10.000 ada hand sanitizer,” kata Ketua Panitia, Haris Ubaidillah di Petamburan, Sabtu (14/11).

Haris selaku panitia merasa amat sangat terbantu. Menurut dia, ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan warga.

“Mudah-mudahan nanti pelaksanaan maulid bisa berjalan lancar membawa manfaat dan tentunya mendatangkan keberkahan buat kita semua,” kata dia.

Haris memprediksi 10.000 jemaah hadir di lokasi acara. Dia menyebut, kedatangan umat Islam untuk melepas kerinduan dengan Rizieq Syihab.

“Mengingat sambutan umat yang cinta dan kangen begitu banyak dan banyak yang rindu dengan habib Rizieq,” ucap dia.

Haris mengatakan, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengingatkan tamu agar mematuhi protokol kesehatan. Satgas ini juga akan menyalurkan masker kepada tamu yang belum pake masker.

“Saya imbau kepada tamu dan jamaah jaga protokol kesehatan. Cuci tangan bersih, jaga jarak. Jemaah wajib pakai masker dan bawa masker cadangan,” tandas dia.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Rustian, menerangkan pemberian bantuan masker dan hand sanitizer untuk memastikan acara yang diselenggarakan panitia mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Kita bawakan hand sanitizer, masker untuk keperluan dalam penanganan covid ini khususnya menegakkan protokol kesehatan,” ucap dia.

Selain itu, Rustian menyatakan masker yang diantarkan yakni medis dan kain. Lalu, adapula hand sanitizer yang dapat diisi ulang. Pembagian itu, kata Rustian berdasarkan arahan dari Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo.

“Oh iya rapid tes iya, pasti disiapkan itu karena kan reaktif atau tidaknya kelihatan. Dinas Kesehatan nanti yang ngatur,” ucapnya. (Red)