Iklan Lintas Nasional
Daerah  

Keuchik di Bireuen Keluhkan Layanan Bank Aceh Syariah

PT. Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Sejumlah Keuchik di Kabupaten Bireuen mengungkapkan keprihatinan dan keluhan publik terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Aceh Syariah (BAS) di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Azhar salah satu Keuchik di Kecamatan Peudada pada Selasa 11 November 2025, menurutnya sejumlah masyarakat di gampong-gampong mengeluhkan pelayanan Bank Aceh yang kurang maksimal.

“Ada sejumlah keluhan yang disampaikan oleh para Keuchik dan masyarakat seperti lambatnya proses transaksi, kurangnya akses ATM yang memadai, serta minimnya pendampingan bagi nasabah yang berada di daerah terpencil,” tutur Azhar

Ia menjelaskan bahwa sejumlah Keuchik dan beberapa warga yang datang ke kantor cabang Bank Aceh mengaku harus menunggu lama, bahkan datang pagi namun siang hari baru mendapat pelayanan.

“Kami datang untuk menyetor atau menarik, tersendat karena petugas kurang, ATM sering bermasalah, jaringan kadang padam,” kata Keuchik Azhar

Ia menambahkan bahwa kondisi ini sangat dirasakan oleh para Keuchik yang mengandalkan transaksi melalui bank Aceh untuk pembayaran honor, dana desa ataupun bantuan sosial.

“Kami merasakan pelayanan Bank Aceh sangat lambat dan tidak responsif terhadap kebutuhan aparatur Gampong. Keluhan ini muncul terutama terkait proses pencairan dana desa dan pelayanan administrasi keuangan pemerintah Gampong,” jelasnya

Lanjutnya, Para Keuchik berharap manajemen Bank Aceh dapat memperbaiki sistem dan mempercepat pelayanan bagi Pemerintah Gampong dan masyarakat mengingat seluruh transaksi keuangan desa dilakukan melalui bank tersebut.

“Ratusan Miliar Dana Desa di Bireuen transaksinya lewat Bank Aceh, sudah sewajarnya Para Keuchik meminta pelayanan agar terus ditingkatkan,” imbuhnya

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu Keuchik lainnya di Kecamatan Jangka, ia menyoroti terkait layanan digital seperti Mobile Banking dan ATM, yang dianggap belum merata dan belum stabil, bahkan di Kecamatan Jangka tidak tersedia Kantor Cabang Pembantu (KCP)

“Di gampong kami sinyal suka drop, kalau ada masalah kami bingung harus ke mana, karena di Jangka tidak ada fasilitas perbankan, warga Jangka harus menempuh perjalanan sekitar tujuh kilometer ke Keude Matang hanya untuk menarik uang, sampai disana juga harus mengantri ber jam-jam,” tutur Keuchik tersebut

Ia mendesak manajemen Bank Aceh cabang Bireuen agar meningkatkan layanan khususnya untuk wilayah Kecamatan dan gampong yang relatif jauh dari pusat kota. Ia menekankan pentingnya kehadiran petugas pelayanan keliling atau mobile banking yang secara rutin mengunjungi gampong-gampong agar masyarakat tidak terbebani harus datang jauh ke kantor bank.

“Pemkab Bireuen sebagai pemegang saham terbesar harus melakukan evaluasi dan rutin mengontrol kinerja dan pelayanan Bank Aceh Syariah, itu belum lagi banyak masalah saat pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR), jika tidak, kredibilitas bank di mata masyarakat akan menurun, padahal Bank Aceh adalah milik daerah yang harus betul-betul melayani,” pungkasnya

Hingga berita diturunkan media ini belum memperoleh konfirmasi terhadap keluhan sejumlah Keuchik tersebut (Red)