Iklan Lintas Nasional

Alumnus ELA Perkenalkan Forum FPMI

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Alumnus Emerging Leaders Academies (ELA) yang meliputi unsur politisi muda lintas partai di Indonesia, resmi perkenalkan Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) di acara training campaing track bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Perkenalan itu dilakukan pada kegiatan yang digelar di salah satu Hotel di Kota Medan, Jumat 12 Agustus 2022

Muhammad Ziad Ananta S.Sos M.Si, Ketua GEMA MKGR Provinsi Sumatera Utara dan
Steering Commitee FPMI Pusat menyebutkan, bahwa, FPMI hanya dikenalkan, bukan launching, bertepatan memperingati hari internasional pemuda.

“FPMI merupakan gagasan atau inisiasi dari politisi muda lintas partai dari alumnus ELA,” Kata Ziad.

Muhammad Ziad juga menjelaskan bahwa tujuan Alumnus ELA mendirikan FPMI karena selama ini politisi – politisi muda banyak yang mengeluh sulit bagi politisi muda terpilih di konstentasi baik di legislatif maupun eksekutif.

“Dan kita juga akan mendorong penerapan kuota sebanyak 20 persen untuk kaum muda di parlemen maupun partai politik (Parpol),” Ziad

Alasannya kata Ziad, karena selama ini melihat banyak wajah legislatif di parlemen didominasi oleh politisi usia yang sudah lanjut.

Sehingga menurutnya, untuk mewujudkan harapan politisi muda FPMI dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), rencana akan mendeklarasikan forum FPMI di jakarta atau yokjakarta pada september mendatang, itu kalau tidak ada hambatan apa – apa.

Sementara Iskandar PB, politisi muda asal Aceh, yang juga dikenal sebagai ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Aceh Utara, mengajak para politisi muda indonesia khusus provinsi Aceh untuk terus menjaga demokrasi dan berpartisipasi di pesta demokrasi 2024 mendatang, baik untuk eksekutif, maupun legislatif.

“Pemuda harus mampu berkompetisi pada ajang pemilihan umum mendatang serta merebut kursi di parlemen,” ajak Iskandar.

Itulah kenapa kata Iskandar, Alumnus ELA mendirikan Forum FPMI, guna menghadapi realitas politik yang keras ini, terus terang, tidak terlalu memihak kepada kalangan politisi muda.

Sehingga Iskandar mengajak, politisi muda harus menghadapi realitas dan pesisme ini, dimana politisi muda tidak bisa berdaulat di parlemen.

Iskandar berharap, dengan hadirnya forum ini masyarakat dan partai politik untuk memberi ruang terbuka kepada politisi muda yang ada di lintas partai politik.

“FPMI juga akan menyoroti pembatasan masa jabatan legislatif baik dari daerah hingga pusat, karena kalau kita lihat selama ini akan menghambat regenerasi kepemimpinan bagi anak muda, karena di beberapa daerah, ada anggota legislatif di tingkat Kabupaten/Kota sudah duduk selama 5-7 periode,” Iskandar.

Maka FPMI sangat bersepakat membahas beberapa keresahan politisi muda indonesia, melalui steering commitee Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI).

“Nantinya di september, kita akan mendorong penerapan kuota sebanyak 20 persen untuk kaum muda di parlemen maupun partai politik (Parpol) dan alumnus ELA juga sedang menggagas sekolah politik bagi politisi lintas semua partai,” Tutup iskandar yang juga jebolan alumni Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem (Red)