LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Anggota Komisi III DPR Aceh Fraksi PAN, Asrizal H Asnawi meminta Pemerintah Aceh dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero untuk memperpanjang operasional Agen BRILink yang tersebar di Aceh.
Permintaan itu, menyusul adanya pembatasan operasional BRI dan perangkat BRILink hingga 1 Juli 2021 dan akan berlangsung bertahap selama satu bulan ke depan, sesuai perubahan sistem keuangan di Aceh dari konvensional ke sistem syariah.
“Agen BRILink ini jumlahnya mencapai 9 ribuan di Aceh. Produk keuangan ini mempermudah masyarakat dalam transaksi keuangan, terutama di daerah pedalaman. Karena itu, Pemerintah Aceh perlu mempertimbangkan hal ini dan meminta PT BRI agar mempertahankan. Sementara, hingga BSI menyediakan produk serupa,” ujar Asrizal, Minggu 27 Juni 2021
Lanjut Asrizal, dari 9 ribuan itu. 7 ribu kios agen BRILink telah menggantung mata pencarian mereka lewat transaksi keuangan elektronik ini. Sehingga, keberadaan perangkat BRILink sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di berbagi penjuru di Aceh.
Dikatakan, dirinya banyak mendapat laporan dari masyarakat, baik melalui pesan singkat maupun sambungan telepon agar menyuarakan hal ini. Karena, selama ini keberadaan BRILink memudahkan masyarakat Aceh Khususnya.
“Ada yang anaknya sekolah atau kuliah di kota. Agar segera bisa mengirim uang, mereka gunakan Agen BRILink terdekat di kampungnya. Ini cukup mempermudah,” beber Asrizal menukil keluhan masyarakat.
Lain itu, Agen BRILink selama ini menggantungkan pendapatannya melalui produk transaksi keuangan ini. Bila operasionalnya ditiadakan mulai Juli nanti, maka akan sangat berdampak bagi akses keuangan masyarakat, terlebih dimasa pandemi saat ini.
Asrizal mengatakan, dengan tidak menampik adanya Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Maka, Pemerintah Aceh perlu mempertimbangkan keberadaan BRILink agar tidak ditarik, sebelum PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyediakan perangkat serupa di tengah masyarakat.
“Menyahuti aspirasi pengguna layanan perangkat BRILink, kiranya Pemerintah Aceh dan BRI bisa mengambil langkah solutif sehingga terciptanya kemudahan layanan keuangan di Aceh,” tutup politisi PAN Aceh ini (Red)