Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Daerah  

ATM Kerap Kosong, GP Ansor Bireuen: Bank Syariah Telah Gagal di Aceh

Ketua GP Ansor Bireuen, Haris Munandar atau Atok (Ist)

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Banyak warga kecewa dengan Pelayanan Bank Syariah di Aceh, pasalnya ATM Bank Syariah sering kosong dan transaksi kerap gagal.

Seperti yang dialami sejumlah warga Bireuen yang merupakan nasabah Bank Syariah, sejak diresmikan dan Bank konvensional berpindah ke Syariah sering terjadi masalah saat transaksi.

Banyak nasabah yang kecewa saat keluar dari mesin ATM, bahkan ada yang mengeluarkan kata-kata tidak senonoh dan menendang mesin ATM.

Seperti diutarakan salah satu warga Bireuen Faisal yang merupakan nasabah BRI Syariah, katanya sejak seminggu terakhir transaksi gagal terus dan saat melakukan penarikan tidak dapat mengeluarkan uang karena kosong.

“Kami terpaksa beralih ke Syariah dari konvensional, namun pelayanannya sangat abal-abal, kita sangat dirugikan,” ujar Faisal pada Senin 3 Mei 2021.

Salah satu nasabah lainnya Haris Munandar atau akrab disapa Atok juga mengungkapkan hal yang sama, saat melakukan pengiriman gagal tranfer berkali-kali.

Haris yang juga merupakan Ketua GP Ansor Bireuen menyebutkan Bank Syariah di Aceh telah gagal memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Bank Syariah telah gagal di Aceh, sistemnya tidak jelas, kadang-kadang saat melakukan pengiriman saldonya terpotong namun uang tidak masuk ke penerima,” kata tokoh muda NU tersebut

Dalam hal ini Haris meminta Pemerintah dan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menegur dan memberi peringatan Bank Syariah di Aceh.

“Masyarakat Aceh sangat dirugikan sejak Bank Konvensional beralih ke Syariah, kalau ini terus terjadi maka masyarakat akan berpandangan negatif terhadap Bank Syariah di Aceh,” lanjutnya

Katanya, saat ini semua Bank Konvensional sudah angkat kaki di Aceh yang tersedia hanyalah semua Bank Syariah yang meliputi BSI, BRIS, Mandiri Syariah, BNI Syariah.

“Kita minta pihak bank untuk segera memperbaiki sistemnya agar masyarakat tidak dirugikan, apalagi ini menjelang Idul Fitri, kebutuhan transaksi masyarakat sangat tinggi,” pungkas Ketua GP Ansor Bireuen tersebut (Red)