Daerah  

Banjir Aceh Utara, 22 Kecamatan Terendam, Puluhan Ribu Jiwa Mengungsi

LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA, Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir dan longsor sejak 2 hari terakhir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada sejak Jumat 4 Desember 2020 lalu.

110 Gampong terendam banjir sehingga menyebabkan 7 Ribuan warga mengungsi. Hingga hari Minghu 6 Desember 2020 sejumlah gampong masih digenangi air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi, mengatakan hujan yang mengguyur sejak Jumat pagi menyebabkan Krueng (Sungai) Jambo Aye-Arakundo meluap yang mengakibatkan pemukiman warga yang berada tak jauh di seputaran sungai terendam air.

Hingga Minggu 6 Desember 2020 sudah 110 Gampong lebih di Kabupaten Aceh Utara yang dilanda banjir.

Di antaranya, di Kecamatan Matangkuli ada 22 gampong terendam air, Kecamatan Lhoksukon ada 18 gampong, Tanah Jambo Aye ada 15 gampong, Baktiya Barat ada 13 gampong, Pirak Timur 11 gampong, Syamtalira Bayu Utara 7 gampong, Cot Girek 7 gampong, serta Seunuddon 6 gampong.

Selanjutnya di Kecamatan Langkahan 4 gampong, Tanah Luas 3 gampong, Syamtalira Aron 2 gampong, Kuta Makmur 1 gampong, dan Geureudong Pasee 1 gampong.

“Jumlah ini kemungkinan bisa terus bertambah dan mengingat masih ada dua Kecamatan lagi yang masih dalam pendataan oleh tim, Dua kecamatan yang masih dalam pendataan yakni Kecamatan Bandar Baro dan Kecamatan Baktiya,” kata Sunawardi.

Sementara di Kecamatan Paya Bakong, Enam unit rumah mengalami rusak parah akibar longsor dan abrasi air sungai.

Data sementara untuk jumlah warga yang mengungsi akibat banjir mencapai 7.441 jiwa. Mereka tersebar di dua Kecamatan yakni Matangkuli dan Langkahan.

Di Kecamatan Matangkuli, ada 762 kepala keluarga atau 1.605 jiwa. Sementara di Kecamatan Langkahan ada 950 kepala keluarga atau 3.000 jiwa, dan di Kecamatan Lhoksukon 588 kepala keluarga yang mengungsi atau 2.836 jiwa.

“Kebutuhan mendesak berupa alat-alat evakuasi seperti rabber boat dan jaket hujan, tenda pengungsian, selimut serta sembako,” ujar Sunawardi.

Kerugian serta korban masih didata
Hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. Sedangkan untuk korban jiwa, baru satu yang terdata.

“Salah satu warga Gampong Leubok Mane Kecamatan Langkahan mengalami patah tulang akibat tumbang batang pohon dan sudah dirujuk ke rumah sakit,” ungkap Sunawardi.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah di Lhoksukon, Minggu mengatakan, banjir terparah saat ini berada di antaranya di Kecamatan Lhoksukon, Matangkuli dan Pirak Timu.

“Jumlah pengungsi kita taksir mencapai puluhan ribu jiwa, tapi angka pastinya belum ada. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timu, Matangkuli dan kecamatan lainnya,” kata Amir Hamzah. (Red)